"Presiden telah membubarkan pemerintah, tapi meminta kabinet itu untuk tetap menjabat sementara hingga pemerintah baru terbentuk," kata Saba, demikian AFP melaporkan.
Pengumuman itu tiba ketika puluhan ribu orang turun ke jalan di Sanaa, Ahad, untuk pemakaman sebanyak 52 orang yang ditembak hingga tewas oleh para pendudkung setia Saleh dua hari sebelumnya.
Para korban itu tewas Jumat ketika penembak-penembak jitu memberondong demonstran di dekat lapangan Sanaa University dengan peluru dari bubungan atap (bangunan) di sekitarnya.
Gerakan protes terhadap Saleh itu dimulai pada Januari lalu.
Oposisi menegaskan presiden -- salah satu sekutu penting Amerika Serikat dalam perang terhadap Al Qaida di kawasan itu -- harus mundur tahun ini, tapi ia menolak mundur hingga masa jabatannya sekarang ini berakhir pada 2013. Saleh telah berkuasa sejak 1978. (S008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011