Camat Cerme, Suyono dikonfirmasi Sabtu mengakui hal tersebut, dan menyebut wilayahnya yang terdampak banjir luapan Kali Lamong masing ada tiga desa, yakni Desa Dadapkuning, Sukoanyar dan Ngembung.
"Banjir bergeser dari Balongpanggang dan Benjeng menuju Cerme, dan ada tiga desa terdampak banjir luapan Kali Lamong," ucap, Suyono yang pernah menjabat Kabaghumas dan Protokol Pemkab Gresik tersebut.
Baca juga: Banjir luapan Kali Lamong rendam 15 desa di Gresik
Baca juga: Banjir di Gresik putus akses jalan raya di Morowudi
Ia merinci, di Desa Dadapkuning air menggenangi sawah seluas 70 hektare (Ha) dengan kedalaman 20 cm, tambak seluas 100 ha kedalaman 5 cm, dan jalan poros desa ketinggian air 50 cm sepanjang 200 m.
Sedangkan di Desa Sukoanyar air menggenangi sawah seluas 50 ha kedalaman 54 cm, tambak seluas 34 ha kedalaman 50 cm, jalan poros desa sepanjang 60 meter ketinggian air 30 cm, jalan kampung sepanjang 100 meter dengan ketinggian air 10 cm.
Untuk rumah warga, Suyono mengaku ada dua rumah warga tergenang dengan ketinggian air 30 cm, dan jalan sepanjang 500 m ketinggian air 39 sentimeter.
Baca juga: Banjir akibat luapan Kali Lamong di Gresik mulai surut
Ia merinci, di Desa Dadapkuning air menggenangi sawah seluas 70 hektare (Ha) dengan kedalaman 20 cm, tambak seluas 100 ha kedalaman 5 cm, dan jalan poros desa ketinggian air 50 cm sepanjang 200 m.
Sedangkan di Desa Sukoanyar air menggenangi sawah seluas 50 ha kedalaman 54 cm, tambak seluas 34 ha kedalaman 50 cm, jalan poros desa sepanjang 60 meter ketinggian air 30 cm, jalan kampung sepanjang 100 meter dengan ketinggian air 10 cm.
Untuk rumah warga, Suyono mengaku ada dua rumah warga tergenang dengan ketinggian air 30 cm, dan jalan sepanjang 500 m ketinggian air 39 sentimeter.
Baca juga: Banjir akibat luapan Kali Lamong di Gresik mulai surut
Baca juga: Puluhan rumah di Pulau Bawean tergenang banjir
Sementara itu, di Desa Ngembung air menggenangi sawah seluas 25 ha kedalaman air 100 cm, jalan poros desa sepanjang 100 meter ketinggian air 70 cm.
Suyono mengaku telah mengerahkan tiga alat berat untuk melakukan pengerukan Kali Lamong di wilayah Kecamatan Cerme, dan ditempatkan di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme.
Suyono mengatakan pengerukan masih berlangsung hingga hari ini, meski terpantau debit air Kali Lamong terus naik hasil kiriman dari Benjeng dan Balongpanggang.
"Tiga ekskavator atau alat berat itu dua dari Pemkab Gresik dan satu bantuan dari Surabaya, tujuannya untuk normalisasi Kali Lamong kali besar di Jembatan Morowudi agar memperlancar aliran air dari Balongpanggang dan Benjeng," katanya.
Baca juga: BMKG prakirakan sejumlah wilayah alami hujan disertai petir pada Sabtu
Sementara itu, di Desa Ngembung air menggenangi sawah seluas 25 ha kedalaman air 100 cm, jalan poros desa sepanjang 100 meter ketinggian air 70 cm.
Suyono mengaku telah mengerahkan tiga alat berat untuk melakukan pengerukan Kali Lamong di wilayah Kecamatan Cerme, dan ditempatkan di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme.
Suyono mengatakan pengerukan masih berlangsung hingga hari ini, meski terpantau debit air Kali Lamong terus naik hasil kiriman dari Benjeng dan Balongpanggang.
"Tiga ekskavator atau alat berat itu dua dari Pemkab Gresik dan satu bantuan dari Surabaya, tujuannya untuk normalisasi Kali Lamong kali besar di Jembatan Morowudi agar memperlancar aliran air dari Balongpanggang dan Benjeng," katanya.
Baca juga: BMKG prakirakan sejumlah wilayah alami hujan disertai petir pada Sabtu
Baca juga: BMKG prediksi 12 daerah berpotensi alami banjir bandang kategori siaga
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021