Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah segera menghentikan teror bom melalui kiriman paket buku yang ditujukan kepada sejumlah sasaran selama sepekan terakhir untuk mengembalikan rasa aman masyarakat.

"Pemerintah harus mengembalikan rasa aman masyarakat, tidak hanya di Jakarta tapi di sejumlah kota lainnya," kata Bambang Soesatyo, di Jakarta, Ahad.

Menurut dia, teror bom dengan modus kiriman paket buku selama sepekan terakhir tidak hanya terjadi di Jakarta dan sekitarnya, tapi sudah menyebar ke Bandung, Denpasar, dan Makassar.

Bagi masyarakat, kata dia, situasi seperti ini benar-benar di luar batas kewajaran.

"Masalahnya, setelah terjadi teror bom buku selama sepekan terakhir, tapi belum ada satu pihak pun di negara ini yang memberi penjelasan resmi tentang apa yang sesungguhnya sedang terjadi," katanya.

Bambang mengatakan, jika pemerintah tidak bisa memberi penjelasan mengenai indikasi apa pun tentang motif dari teror bom buku itu, berarti informasi dari intelijen kepada presiden pun amat minim.

Jika teror bom buku itu meluas ke berbagai kota di Indonesia, kata dia, bisa disimpulkan bahwa Polri mengalami kesulitan dalam upaya menghentikan teror teror bom buku.

"Hak rakyat untuk mendapatkan rasa aman menjadi terganggu," katanya.

Menurut Bambang, warga di berbagai kota di Indonesia sudah saling mengingatkan untuk lebih berhati-hati jika menerima kiriman berbentuk paket.

Sikap saling mengingatkan di tengah masyarakat, kata dia, merupakan Kecenderungan dari rasa takut masyarakat.

Bambang menambahkan, untuk mengembalikan hak rakyat terhadap rasa aman, pemerintah perlu menggunakan semua potensi kekuatan negara untuk memerangi pelaku teror bom buku tersebut.

"Target paling utama adalah menghentikan aksi teror bom dan segera membuat suasana kehidupan masyarakat benar-benar kondusif," katanya.

Menurut dia, jika teror bom buku saat ini tidak segera dihentikan, akan berdampak menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Citra negara Indonesia di dunia internasional, kata dia, juga akan menurun.(*)

(T.R024/S019)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011