Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat H Zulkieflimansyah menyatakan Festival Bubur Beaq dan Bubur Puteq yang digagas Perum LKBN Antara Biro NTB bersama Pemerintah Desa Senggigi dan Yayasan Tangan Berbagi bisa menjadi agenda tahunan.

"Konsepnya sederhana, tapi benar-benar menarik," katanya dalam acara festival tersebut di Kantor Desa Senggigi, Sabtu.

Bahkan, kata dia, istrinya pun Niken Saptarini Zulkieflimansyah turut hadir dalam acara tersebut sekaligus mencicipi Bubur Beaq dan Bubur Puteq karya peserta.

Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) NTB Wahyudi Adisiswanto mengaku budaya bubur merah dan bubur putih yang ada di masyarakat Lombok bisa menjadi inspirasi bagi kehidupan manusia.

Jika filsafat bubur merah dan bubur putih serta filsafat kehidupan lainnya yang ada di masyarakat lombok dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, Wahyudi yakin tidak ada korupsi.

“Di sini kita diajarkan kebersamaan dan keadilan serta hanya mengambil apa yang menjadi hak kita. Hak orang lain tidak boleh diambil,” ujarnya.

Ketua Panitia yang juga Kepala Biro Perum LKBN Antara Biro NTB Riza Fahriza menjelaskan Bubur Beaq & Bubur Puteq menjadi lambang kehidupan manusia.

Di mana darah merah dan darah putih harus berjalan seiring.

“Ini yang harus diperhatikan oleh manusia,” katanya.

Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021