Semarang (ANTARA News) - Politikus harus bisa memanfaatkan media jaringan sosial di internet untuk menyampaikan gagasan, tindakan, serta membangun citra di mata konstituen dan masyarakat luas.
"Panggung politik sekarang ini begitu beragam, salah satunya yang terus berkembang adalah media jaringan sosial di internet. Selain cepat dan berjangkauan luas, media ini juga efisien dan efektif," kata Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Jawa Tengah, Achmad Zaenal M, dalam diskusi di Kantor DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah, di Semarang, Minggu.
Ikut hadir dalam acara itu Ketua DPW PKS Jawa Tengah Abdul Fikri Fakih dan sejumlah pengurus DPW dan DPD PKS kabupaten/kota.
Menurut pengamatannya, sampai saat ini masih sedikit politikus, terutama di kabupaten/kota, yang memiliki akun Facebook, Twitter, atau blog, sementara daya muat media cetak dan elektronik lokal masih sangat terbatas untuk menampung ide dan tindakan bernilai berita dari politikus.
Di hadapan sekitar 25 pengurus PKS se-Jawa Tengah, ia menanyakan berapa banyak yang sudah memiliki akun Facebook, Twitter, atau blog. Ternyata, yang sudah memiliki akun tersebut bisa dihitung dengan jari.
"Andai dari Facebook, Twitter, atau blog kita memiliki 5.000 teman, itu merupakan modal penting dalam pemilu mendatang. Apalagi kalau mayoritas teman tersebut tinggal di daerah pemilihan anda," katanya.
Menurut Zaenal, popularitas merupakan modal penting bagi orang yang membutuhkan dukungan dari publik dalam setiap pemilihan, meskipun tidak selalu ada korelasi antara popularitas dengan keterpilihan seseorang dalam pemilu, namun apabila popularitas itu dihasilkan dari ketokohan dan kepeloporan seseorang, peluang untuk dipilih dalam pemilu semakin besar.
Sebab, katanya, dalam politik, publik membutuhkan orang yang mau berjuang untuk kepentingan banyak orang sehingga bila seseorang sudah mampu membangun dirinya sebagai tokoh dan pelopor, jalan menuju kursi parlemen kian terbuka lebar.
Ia mengakui dalam sejumlah kasus, politik uang lebih berperan dalam mengantarkan seseorang untuk meraih dukungan suara besar.
Akan tetapi, katanya, PKS yang sudah menabalkan dirinya sebagai partai "bersih dan peduli" tidak boleh tergelincir dalam permainan kotor seperti itu, sebab jumlah pemilih yang bersikap idelalis juga masih sangat banyak.(*)
(U.KR-WSN/Z003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011