Canberra (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Perdana Menteri Australia Julia Gillard mengatakan pada Ahad bahwa krisis nuklir di Jepang tidak pengaruhi ekspor uranium Australia, dan pemerintah federal tidak meninjau ulang penjualan uranium.
"Apa yang terjadi di Jepang tidak ada pengaruh terhadap pandangan saya mengenai ekspor uranium," katanya kepada stasiun televisi Sky News.
"Kami mengekspor uranium dan akan terus mengekspor uranium," tegas Perdana Menteri.
"Negara di seluruh dunia akan memutuskan sendiri bagaimana mendapatkan sumber energi mereka," tambahnya.
Ketika ditanya bila ada waktu untuk perdebatan internasional mengenai penggunaan energi nuklir sipil, Menteri Luar Negeri Australia Kevin Rudd mengatakan akan ada waktu dan tempat untuk perdebatan penuh mengenai apa yang telah terjadi di Jepang, tetapi ia tidak berpendapat bahwa momentum itu tepat untuk saat ini.
"Hal tersebut menyebabkan seluruh komunitas internasional beberapa waktu untuk tertegun tetapi fokus kami sekarang ialah pada krisis tersebut," kata Rudd kepada stasiun televisi Ten Network.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengonfirmasi angka warga Australia yang tidak diketahui di wilayah bencana Jepang menurun hingga tujuh orang.
"Ini merupakan berita sangat baik melihat beberapa hari lalu ada lebih dari 140 orang yang tidak terdaftar," kata Rudd.
Rudd kembali menekankan warga Australia di Tokyo dan utara pulau utama Honshu, Jepang, supaya meninggalkan wilayah, mengatakan Australia masih "sangat khawatir" terhadap kondisi reaktor nuklir rusak di Jepang.
Tidak ada laporan korban jiwa warga Australia dalam gempa bumi dan tsunami besar pekan lalu di Jepang.(*)
(Uu.KR-IFB/H-AK)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011