Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I dari Fraksi Partai Demokrat DPR RI Nurhayati Ali Assegaf menyesalkan adanya pihak yang menuding teror bom merupakan pengalihan isu. "Saya menyesalkan adanya penyataan bahwa ini adalah pengalihan isu. Pengalihan isu apa. Saya rasa tidak," katanya kepada pers di Jakarta, Minggu.
Dia juga minta masyarakat, aparat dan semua elemen bangsa untuk tenang menghadapi aksi-aksi teror tersebut.
Dia berharap inteligen yang menjadi ujung tombak keamanan negeri ini mempertajam deteksi dini. Hal itu sangat penting karena kalau ujung tombaknya kurang bagus, negeri ini bisa hancur, terutama reputasi di dunia internasional.
Densus 88 Polri juga perlu terus bekerja dengan baik. Sedangkan jajaran intelijen tidak hanya BIN, tapi juga kepolisian, TNI dan semua harus bersama-sama bekerja.
"RUU Intelijen juga akan mengatur soal siapa pihak yang bertnggungjwab bila ada kejadian seperti ini. Sekarang cenderung saling menyalahkan dan kerjanya tumpang tindih," katanya.
Nurhayati yang juga Wakil Ketua BKSAP DPR RI itu mengkhawatirkan adanya dampak dari aksi teror yang bukan hanya di dalam negeri saja, tapi juga diluar negeri.
"Karena kita masuk komunitas global dan internasional," katanya.
Anggota DPR dari Dapil Malang Raya (Jawa Timur) ini mengemukakan, dampaknya yang luas, juga bisa mempengaruhi investasi di Indonesia.
"Saya kuatir akan bisa timbul travel band terhadap indonesia," katanya.(*)
(T. S023/S019)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011