Shanghai (ANTARA News) - Konsumen China yang termakan isu bahwa garam dapat melindungi tubuh dari radiasi nuklir lalu membelinya dalam jumlah besar, ternyata berhadapan dengan fakta bahwa toko-toko menolak menerima kembali garam tersebut.

Supermarket mengatakan mereka tidak dapat menerima kembali garam ber-iodium yang telah dibeli, merujuk pada aturan yang mengatakan bahwa makanan yang telah dibeli tidak dapat dikembalikan jika tidak memiliki masalah pada kualitas, menurut media pemerintah, Minggu.

Kepanikan pembeli telah memicu kelangkaan garam ber-iodium sekalipun ada jaminan pemerintah bahwa China tidak menghadapi bahaya akibat gempa dan tsunami yang mengguncang Jepang pada 11 Maret lalu yang mengakibatkan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima No.1 bocor.

Seorang wanita Shanghai berusia 60 tahun mengatakan kepada China Central Television (CCTV) bahwa dia menelepon polisi setelah sebuah toko menolak untuk menerima kembali 50 paket garam yang telah dibelinya pekan lalu.

"Saya membeli garam ini dengan harga enam yuan ($ 0,91) per bungkus. Lalu aku mendengar pasokan garam yang tidak menipis jadi saya ingin pengembalian garam ini," kata seorang wanita, yang tidak disebutkan namanya, dalam sebuah wawancara telepon.

Seorang manajer supermarket kepada Beijing Youth Daily mengatakan tokonya menolak para pelanggan yang marah karena ingin mengembalikan garam yang telah dibelinya.

"Peraturan nasional tentang pengembalian makanan sangat ketat. Pengembalian tidak diijinkan kecuali ada masalah kualitas. Jadi supermarket kami tidak akan memberikan pembayaran kembali untuk garam ini," kata manajer, yang juga tidak disebutkan namanya.

Peristiwa "pengembalian bergegas" juga terjadi di provinsi Sichuan barat daya, Zhejiang timur dan Guangdong, kata surat kabar.

Tablet Iodium stabil dapat menghentikan tubuh dari menyerap iodium radioaktif setelah terpapar radiasi.

Iodium banyak terdapat dalam garam kebanyakan di China yang merupakan bagian dari kebijakan nasional untuk mencegah gangguan kekurangan iodium, tetapi sejumlah besar garam harus dicerna untuk memiliki dampak yang sama seperti oodium tunggal.

Kementerian Perdagangan China, Minggu mengatakan bahwa kepanikan pembelian garam telah berhenti dan pasar kembali normal setelah para pembeli mengosongkan rak-rak supermarket dari Beijing ke Sichuan, menurut kantor berita Xinhua.
(G003/B002)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011