Dengan demikian, melalui aplikasi desa wisata tersebut akan mudah bagi calon pengunjung dalam memilih tujuan liburannya
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menyiapkan aplikasi desa wisata untuk memudahkan promosi maupun layanan bagi calon pelancong.
"Saat ini kami mematangkan pengembangan aplikasi desa wisata untuk memudahkan promosi maupun layanan jasa bagi para calon wisatawan," ujar Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar saat melakukan kunjungan kerja di Desa Wisata Kaki Langit Mangunan, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (5/11).
Dia mengatakan seperti dikutip dari siaran pers di Jakarta, Sabtu aplikasi tersebut akan memuat informasi tentang desa-desa wisata di Indonesia. Di situ akan dijelaskan secara singkat profil desa wisata dan sarana penunjang yang ada seperti fasilitas penginapan, kuliner unggulan, hingga potensi wisata budaya.
Aplikasi desa wisata ini juga bisa menjadi media transaksi produk desa wisata, baik berupa jasa ataupun barang.
Karena itu, kata Halim Iskandar, desa-desa wisata hendaknya mempersiapkan diri untuk mengisi media promosi ini dengan baik dan semenarik mungkin.
"Dengan demikian, melalui aplikasi desa wisata tersebut akan mudah bagi calon pengunjung dalam memilih tujuan liburannya," tutur dia.
Baca juga: Mendes : Desa wisata sebagai garda terdepan pemulihan ekonomi desa
Baca juga: Menparekraf berharap desa wisata dongkrak ekonomi dan peluang kerja
Gus Halim, panggilan akrab Abdul Halim Iskandar, mengajak para pemangku kepentingan untuk bekerja keras mengembangkan desa wisata.
Menurut dia, semakin tinggi kunjungan wisatawan ke desa wisata maka semakin besar manfaat yang akan dirasakan oleh warga desa.
"Jika banyak wisatawan berkunjung ke desa wisata maka potensi produk-produk unggulan desa diserap pasar bakal kian besar sehingga akan terjadi pertumbuhan ekonomi di desa, dan kesejahteraan warga desa akan terwujud," ujarnya.
Kemendes PDTT menilai desa wisata sangat potensial menjadi pengungkit perekonomian warga yang terpukul akibat pandemi COVID-19.
Lebih lanjut Gus Halim mengatakan Kemendes PDTT terus meningkatkan bantuan bagi pengembangan desa di Tanah Air.
Di tahun 2021 ini, Kemendes PDTT telah memberikan bantuan pengembangangan objek wisata dan amenitas wisata di 156 desa di 94 kabupaten di 28 provinsi.
Khusus di Daerah Istimewa Yogyakarta, bantuan telah diberikan kepada 13 desa di 4 kabupaten, yaitu Kabupaten Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo, dan Sleman.
Sedangkan di Bantul ada beberapa bantuan untuk pengembangan desa wisata, yakni pembangunan homestay di Desa Bawuran dan Timbulharjo, pembangunan balai kesenian di Desa Mangunan dan Potorono, dan pembangunan kedai kuliner di Desa Mangunan.
Sementara itu Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengucapkan terima kasih atas bantuan pengembangan objek wisata yang diberikan Kemendes PDTT. Menurutnya bantuan tersebut meningkatkan potensi desa-desa wisata di Bantul untuk berkembang lebih cepat.
"Kami tentu sangat mengapresiasi dukungan Kemendes PDTT dalam pengembangan desa wisata sehingga potensi pengembangan desa wisata bakal lebih cepat," katanya.
Muslih juga mengucapkan terima kasih atas pemberian dana desa yang bisa membiayai kegiatan fisik dan nonfisik yang berkontribusi besar terhadap pembangunan di Kabupaten Bantul. Dana desa telah membantu peningkatan Indeks Desa Membangun Kabupaten Bantul.
"Saat ini desa kategori mandiri sebanyak 47 kelurahan dan desa kategori maju sebanyak 29 kelurahan," ucapnya.
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021