Personel gabungan diterjunkan untuk membantu penanganan dampak banjir bandang
Kota Batu, Jawa Timur (ANTARA) - Sekitar 1.750 personel gabungan termasuk para relawan diterjunkan untuk membantu penanganan (pasca) banjir bandang yang melanda enam wilayah di Kota Batu, Jawa Timur.
Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso di Kota Batu, Sabtu mengatakan bahwa personel gabungan yang diterjunkan saat ini tengah berupaya untuk membersihkan sisa puing dan material yang disebabkan banjir bandang tersebut.
"Personel gabungan diterjunkan untuk membantu penanganan dampak banjir bandang," kata Punjul, yang juga Ketua Tim Tanggap Darurat Banjir Bandang Kota Batu tersebut.
Punjul menjelaskan, tim gabungan yang diterjunkan tersebut antara lain sebanyak 750 personel Tentara Nasional Indonesia (TNI), 450 personel Polri dan 40 personel dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Baca juga: Risma koordinasi dengan BNPB perbaiki rumah korban banjir bandang
Baca juga: BMKG: Bencana banjir di Alor dan di Kota Batu dipicu cuaca ekstrem
Kemudian, 60 personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), 50 personel Tagana, 20 personel Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), dan kurang lebih sebanyak 180 orang relawan.
"Kami terus melanjutkan pembersihan material banjir bandang, dan melakukan perbaikan kerusakan," ujarnya.
Ia menambahkan, beberapa ruas jalan yang sebelumnya sempat terendam lumpur dan terputus, saat ini sudah dilakukan pembersihan. Ada sejumlah ruas jalan yang sudah kembali bisa dilewati oleh kendaraan bermotor.
Baca juga: BNPB menyarankan penetapan status tanggap darurat bencana di Kota Batu
Baca juga: PBNU terjunkan relawan bantu penanganan banjir di Kota Batu
Banjir bandang terjadi di wilayah Kota Batu, Jawa Timur pada Kamis (4/11) kurang lebih pukul 14.00 WIB. Banjir bandang tersebut menyebabkan dampak yang cukup besar pada sejumlah titik di wilayah Kota Batu.
Tercatat, ada enam wilayah di Kota Batu yang terdampak yakni Desa Sidomulyo, Desa Bulukerto, Desa Sumber Brantas, Desa Bumiaji, Desa Tulungrejo dan Desa Punten. Hingga saat ini, berdasarkan data terakhir, ada enam orang korban yang dilaporkan meninggal dunia.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021