Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memetakan titik-titik daerah rawan banjir rob, sebagai dampak fenomena La Nina yang diperkirakan terjadi akhir November 2021 hingga Februari 2022.
"Fenomena La Nina ini akan memunculkan berbagai bencana alam yang disebabkan hujan lebat, gelombang, air laut pasang disertai angin kencang," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Sabtu.
Baca juga: 30 rumah hancur diterjang banjir rob di Babel bakal direlokasi
Ia mengatakan dalam penanggulangan dan menimalisasi korban jiwa dan materiil akibat hujan lebat disertai air laut pasang yang tinggi ini, BPBD telah memetakan titik-titik banjir rob di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Selatan, Belitung, dan Belitung Timur.
Ia mengemukakan 16 daerah rawan banjir rob di Kota Pangkalpinang, di antaranya Kelurahan Rangkui, Kacang Pedang, Batin Tikal, Pasar Pagi, SPBU Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Gedung Nasional, Parit Lalang, Bukit Sari, dan Kampung Keramat.
Selain itu, Sungailiat Kabupaten Bangka, Simpang Perlang Bangka tengah, Sadai, Rawan Bangun di Kabupaten Bangka Selatan, Kelapa Kampit di Belitung Timur.
"Apabila terjadi hujan lebat disertai air pasang laut, daerah-daerah ini selalu terjadi banjir rob," ujarnya.
Menurut dia, pemetaan daerah rawan banjir rob ini guna meningkatkan kewaspadaan dan penanganan korban akibat fenomena La Nina yang memunculkan bencana hidrometeorologi atau bencana yang disebabkan hujan lebat disertai gelombang tinggi.
Baca juga: Banjir rob, puluhan rumah warga di Pangkalpinang terendam
Baca juga: 32 rumah di Babel hancur diterjang banjir rob ekstrim
"Kita berupaya untuk menekan korban, baik korban jiwa maupun materiil akibat bencana alam ini," katanya.
Ia menambahkan potensi banjir rob ini cukup tinggi, karena sedimentasi di aliran sungai dan drainase di pemukiman warga cukup banyak.
"Sedimentasi di aliran sungai dan drainase yang tinggi mengakibatkan genangan air tidak bisa mengalir atau surut dengan cepat," katanya.
Pewarta: Aprionis
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021