Jakarta (ANTARA News) - Pelatih ganda campuran Richard Mainaky menilai, panik pada saat poin-poin penting menjadi salah satu penyebab kekalahan yang kerap dialami pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Itu pula yang terjadi saat Tontowi/Liliyana kalah oleh pasangan Inggris unggulan kedua Nathan Robertson/Jenny Wallwork pada semifinal Swiss Terbuka di St. Jakobshalle, Basel, Minggu dinihari WIB.

Pasangan unggulan kelima itu kalah 12-21, 20-22, meskipun pada game kedua mereka berpeluang untuk memaksakan digelarnya game penentuan setelah memimpin sejak 16-10 hingga 19-18.

"Faktor kepanikan (menjadi penyebab kekalahan), terutama pada Tontowi. Waktu posisi unggul Tontowi dua kali melakukan kesalahan, jadi panik," jelas Richard.

Kekalahan pasangan tersebut menggenapi kegagalan pemain-pemain Indonesia pada babak empat besar turnamen berhadiah 125.000 dolar AS tersebut.

Sebelumnya, langkah Simon Santoso terhenti setelah pemain unggulan kedua itu tidak mampu mempertahankan keunggulannya pada game pertama sehingga kalah oleh pemain Korea Lee Hyun Il 21-17, 10-21, 10-21.

Nasib serupa dialami unggulan kedua ganda putri Greysia Polii/Meiliana Jauhari yang kalah oleh pasangan Korea Jung Kyung Eun/Kim Ha Na 14-21, 21-10, 13-21.

Hari yang menyedihkan bagi para pemain Merah Putih tersebut digenapi oleh tumbangnya pasangan profesional Alvent Yulianto/Hendra Aprida Gunawan setelah unggulan ketujuh itu kalah oleh unggulan ketiga Jung Jae Sung/Lee Yong Dae 12-21, 15-21.

Alvent yang belum sepenuhnya pulih dari cedera pergelangan kaki yang ia alami saat membela klubnya di final Liga Bulu Tangkis Indonesia akhir bulan lalu di Surabaya, mengaku belum dapat bermain normal.

"Sekarang (cederanya) sudah mendingan, tapi belum berani maksa, masih kaku mainnya," ujar Alvent yang mengaku sempat menggunakan bantuan tongkat penyangga selama tiga hari untuk berjalan setelah cedera dan baru mampu berjalan, meskipun pincang, tiga hari menjelang keberangkatannya ke All England tempat ia kalah pada babak pertama.

Kekalahan mereka semua membuat Indonesia tidak mempunyai satu wakil pun di final Swiss Terbuka. (F005/A016/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011