"Teror bom mengganggu ketentraman masyarakat dan mengganggu stabilitas berbangsa, sehingga mustahil kalau dijadikan sarana pengalihan isu."
Kendari (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, meminta aparat untuk mengusut tuntas aksi teror bom yang mengganggu ketenangan masyarakat.
"Bukan soal siapa yang diteror, tetapi namanya aksi bom harus disikapi secara serius karena mengganggu aspek kehidupan berbangsa," kata Anas di Kendari, Sabtu malam.
Ulil Absar Abdalla, yang juga pengurus Partai Demokrat, merupakan salah seorang yang menjadi sasaran pengiriman bom buku yang menyebabkan personil anggota kepolisian cedera.
Aparat diharapkan dapat mengungkap motif dan pelaku atau pun aktor teror bom untuk menjawab penafsiran beragam ditengah masyarakat, ujarnya.
Ia berpendapat bahwa teror bom yang terjadi di Indonesia membutuhkan penanganan yang lebih serius serta tindakan profesional dari aparat.
"Penanganan profesional telah ditunjukan dengan tertangkapnya sejumlah pelaku, namun masih saja terjadi teror bom yang mengindikasikan masih adanya pelaku terlatih," katanya.
Adanya kalangan yang mengasumsikan bahwa teror bom hanya pengalihan isu adalah spekulasi tanpa dasar.
"Teror bom mengganggu ketentraman masyarakat dan mengganggu stabilitas berbangsa sehingga mustahil kalau dijadikan sarana pengalihan isu. Itulah yang disebut spekulasi," kata Anas.
Anas Urbaningrum berada di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), dalam rangkaian pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sultra periode 2011-2016.
Turut mendampingi Anas Urbaningrum adalah Ketua Fraksi Demokrat DPR RI, Jafar Hapsa, Saan Mustofa, Deny Kailimang dan Amir Syamsuddin.
Musyawarah Daerah II Partai Demokrat Sultra menempatkan Muh. Endang sebagai ketua dan sekretaris Abdul Nashar serta dilengkapi sejumlah divisi organisasi.
(T.S032/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011