"Pemilik rumah mengalami luka akibat material vulkanik yang menerjang rumahnya ternyata masih panas."
Sleman (ANTARA News) - Hujan deras yang turun di lereng Gunung Merapi pada Sabtu sore mengakibatkan banjir lahar dingin di aliran Sungai Gendol dan Sungai Opak di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman hingga menyebabkan satu rumah roboh dan beberapa rumah kemasukan material vulkanik.
"Hujan deras yang turun di lereng Merapi sejak sore mengakibatkan banjir lahar dingin dan luapan material vulkanik di Sungai Gendol dan Opak, selain sejumlah tanggul di aliran ke dua sungai tersebut jebol, banjir juga mengakibatkan satu rumah roboh dan beberapa rumah kemasukan material vulkanik," kata Camat Cangkringan, Samsul Bakri, Sabtu malam.
Menurut dia, satu rumah yang roboh tersebut yakni milik warga di Dusun Guling, Desa Argomulyo, Cangkringan yang hanyut diterjang banjir lahar dingin melalui aliran Sungai Opak.
"Sedangkan, rumah yang kemasukan material vulkanik semuanya juga di Desa Argomulyo, diantaranya di Dusun Banaran sebanyak empat rumah, Dusun Jaranan tiga rumah," katanya.
Ia mengatakan, aliran banjir lahar dingin di Sungai Gendol juga mengakibatkan tanggul di Dusun Besalen jebol.
"Sedangkan aliran banjir lahar dingin di Sungai Opak selain mengakibatkan jebolnya sejumlah tanggul di sepanjang aliran sungai tersebut, juga mengakibatkan satu jembatan darurat yang sedang duibangun di Dusun Kliwang hanyut terbawa banjir," katanya.
Samsul mengatakan, bajir lahar dingin melalui Sungai Opak tersebut juga mengakibatkan satu rumah kemasukan material vulkanik.
"Bahkan, pemilik rumah mengalami luka akibat material vulkanik yang menerjang rumahnya ternyata masih panas, namun setelah dibawa ke rumah sakit kondisinya mulai membaik," katanya.
Ia mengatakan, akibat banjir lahar dingin di dua aliran sungai berhulu Merapi tersebut ratusan warga yang berada di dekat aliran sungai dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
"Seperti kejadian banjir lahar dingin sebelumnya, ratusan warga juga harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Mereka ini mengungsi di tempat saudaranya dan setelah aman mereka akan kembali lagi ke rumahnya," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011