Intelijen sudah bekerja dengan baik

Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penangulangan Terorisme Ansyaad Mbai menyatakan, intelijen tidak selamanya kuat dan berhasil mengantisipasi semua persoalan.

"Operasi intelijen juga kadang-kadang bobol. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, juga di negara-negara lain di dunia," kata Ansyaad Mbai pada diskusi "Polemik: Setelah Buku Terbitlah Isu" di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, setiap kali terjadi peledakan bom masyarakat sering mempertanyakan bagaimana kerja intelijen.

Pada teror bom dengan modus kiriman paket buku, kata dia, masyarakat juga mempertanyakan bagaimana kerja intelijen. "Intelijen sudah bekerja dengan baik," katanya.

Ia meminta kepada masyarakat untuk mempercayakan penanganan kasus teror bom buku ini kepada polisi.

"Saat ini polisi sedang bekerja untuk mengungkap modus, sasaran, dan pelaku bom buku," katanya.

Namun, perwira tinggi polisi ini mengakui, persoalan yang dihadapi intelijen saat ini adalah anggaran yang kurang memadai dan kewenangan yang terbatas.

Ia mengusulkan agar, DPR RI dan Pemerintah segera melahirkan UU tentang Intelijen sehingga bisa memberikan ruang gerak kepada polisi dan intelijen bisa bertindak lebih proaktif.

"UU yang ada saat ini kurang memberikan kewenangan kepada polisi dan intelijen," katanya.

Ansyaad berharap, RUU tentang Intelijen yang sedang dibahas di DPR RI saat ini bisa meningkatkan peran dan kewenangan intelijen.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011