Demografi investor ritel menunjukkan bahwa investor Generasi Z yang berusia 18-25 tahun mendominasi dengan porsi sebesar 38 persen dari total investor ritel
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan ekosistem kewirausahaan untuk memperkuat pasar modal Indonesia.
“Demografi investor ritel menunjukkan bahwa investor Generasi Z yang berusia 18-25 tahun mendominasi dengan porsi sebesar 38 persen dari total investor ritel,” kata Menko Airlangga Hartarto dalam sambutannya pada Webinar Series KAFEGAMA, Jumat.
Oleh karena itu, lanjutnya, peningkatan kualitas SDM pada generasi muda, khususnya Generasi Z, akan mendorong aktivitas kewirausahaan sehingga dapat mempercepat penciptaan lapangan kerja.
Menurut dia, munculnya usaha baru berbentuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ataupun start up akan menimbulkan potensi Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kedua jenis usaha tersebut dapat masuk ke papan akselerasi dan secara bertahap dapat melakukan penawaran umum (IPO) di papan utama.
“Tentunya dorongan untuk melakukan IPO ini nantinya akan mendorong pengembangan pasar modal secara keseluruhan,” ujar Menko Airlangga.
Menko Airlangga menyampaikan pemerintah akan mendorong peningkatan sosialisasi dan edukasi terkait pasar modal di usia muda melalui kerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia, sehingga mendorong peningkatan partisipasinya di pasar modal Indonesia. Selain itu, pemerintah juga akan mendorong pengembangan talenta digital yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Baca juga: BEI: Meningkatnya investor domestik tingkatkan ketahanan pasar modal
Khusus bagi pelaku UMKM, pemerintah akan mendorong program digitalisasi UMKM sebagai bagian dari pemberdayaan UMKM. Upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas UMKM, sekaligus mendorong kerja sama dengan para pelaku usaha di sektor keuangan digital.
Lebih lanjut Menko Airlangga mengatakan pemerintah berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan seluruh stakeholder, termasuk civitas akademika, dalam mengembangkan ekosistem kewirausahaan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan KUMKM.
“Saya berharap perguruan tinggi juga dapat mendorong agar bisa mencetak co-working space ataupun inkubator agar para mahasiswa dapat memulai bisnis start up-nya,” tutur Menko Airlangga.
Adapun BEI masih memiliki potensi yang besar untuk berkembang. Saat ini sedikitnya 750 perusahaan telah terdaftar di Indonesia Stock Exchange (IDX) dengan kapitalisasi pasar mencapai 519 miliar dolar AS dan rata-rata nilai perdagangan mencapai 948 juta dolar AS.
Sedangkan kepemilikan saham investor ritel pada bulan September 2021 telah mencapai 14 persen dari total investor, meningkat dibandingkan tahun 2015 yang hanya sebesar 6,5 persen. Di saat yang sama, nilai perdagangan yang dihasilkan investor ritel menunjukkan potensi yang cukup besar di mana porsinya telah mencapai 63,5 persen pada September 2021.
Baca juga: BEI sebut jumlah IPO di Indonesia tertinggi se-ASEAN
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021