Banda Aceh (ANTARA News) - Aparat kepolisian jajaran Polda Aceh terus mengembangkan temuan senapan berat jenis "Ruchnoy Pulement Degtyarova (RPD)" buatan Rusia, di sebuah mobil penumpang di kawasan jalan nasional Banda Aceh-Medan, Sumatera Utara, Jumat (18/3).
"Senjata mesin bersama puluhan butir amunisinya ditemukan dalam mobil penumpang oleh jajaran Polres Aceh Timur. Kasusnya akan terus dikembangkan dan aparat sedang menyelidikinya," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes (Pol) Farid AS di Banda Aceh, Sabtu.
Melalui stafnya Ipda Muslim, Farid AS menyebutkan senjata mesin berat itu ditemukan saat personil Polres Aceh Timur menggelar "operasi sikat rencong 2011" di kawasan Alue Bu, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur atau sekitar 400 kilometer arah timur Banda Aceh.
"Senjata api ilegal yang telah dimasukkan dalam kardus itu diyakini sisa konflik Aceh dan disembunyikan di bawah tempat duduk mobil penumpang serta akan dibawa ke tempat lain. Temuan itu juga atas informasi yang diberikan masyarakat kepada polisi," katanya.
Dua orang diamankan di Mapolres Aceh Timur yang diduga sebagai pemegang senjata api berat bersama puluhan butir amunisinya.
"Kapolda Aceh sebelumnya juga mengimbau masyarakat yang masih memegang senjata api sisa konflik segera menyerahkan kepada aparat kepolisian terdekat (Polsek) dan Polres," kata Farid AS.
Konflik bersenjata puluhan tahun di Aceh telah menyebabkan ribuan korban meninggal dunia, sebelum ditandatanganinya nota kesepahaman bersama (MoU) antara Pemerintah RI dengan pihak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Helsinki, Finlandia pada 15 Agustus 2005.
Ketika ditanya terkait dengan upaya pencegahan teror bom di Aceh, Farid menyebutkan sejauh ini situasi keamanan secara umum di provinsi ini cukup kondusif.
"Sejauh ini situasi Aceh secara umum kondusif, namun Polri tetap waspada. Partisipasi masyarakat sangat mendukung menciptakan situasi yang lebih kondusif di daerah ini," katanya menjelaskan.
(A042)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011