Tripoli (ANTARA News) - Libya Jumat telah minta Turki, Malta dan China untuk mengirim para pengamat guna memantau gencatan senjata yang diumumkan pemerintah negara itu, kata seorang pejabat, yang membantah bahwa serangan ke garis pemberontak masih berlanjut.
"Kami telah berhubungan dengan Turki, Malta dan China, dan kami telah minta mereka untuk mengirim pengamat guna mengawasi gencatan senjata," kata juru bicara itu, yang berbicara tanpa menyebut nama, seperti dilaporkan AFP.
"Pasukan bersenjata akan menghormati (gencatan senjata) dan akan melindungi warga sipil," pejabat itu menambahkan. Ia membantah laporan bahwa pasukan pro pemimpin Libya Muamar Gaddafi masih melakukan operasi militer di kota Misrata dan Zintan di barat.
Libya Jumat mengumumkan gencatan senjata segera dalam pertempuran sebulan lamanya melawan pemberontak yang berperang untuk menggulingkan Gaddafi setelah Dewan Keamanan PBB mengesahkan resolusi yang membolehkan penggunaan pasukan terhadap tentara yang setia pada pemimpi Libya itu.
Pemberontak telah meremehkan gencatan senjata itu sebagai gertak sambal. (S008/C003/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011