Kopenhagen (ANTARA News) - Denmark dan Norwegia Jumat mengatakan mereka akan mengambil bagian dalam intervensi militer internasional di Libya menyusul disahkannya resolusi PBB yang menetapkan zona larangan terbang di negara itu.
Denmark telah mengambil sikap sangat tegas, dengan PM Lars Loekke Rasmussen mengatakan ia telah menerima "pesan positif sebelumnya dari partai-partai politik", demikian AFP melaporkan.
"Merupakan keputusan serius untuk masuk ke dalam perang ... saya mengharapkan bahwa hari ini di Denmark, kami akan membuat sejarah," katanya.
"Kami negara kecil, tapi kami memiliki tanggung jawab sejarah untuk menerima tanggung jawab internasional kami," katanya pada wartawan, menurut laman Internet harian Politiken.
Kementerian pertahanan Denmark mengatakan sumbangan negara itu -- sebanyak enan pesawat perang F-16 dan satu pesawat angkutan -- akan dikirim ke Sisilia, Sabtu.
Norwegia sementara itu mengatakan mereka juga akan ikut serta dalam aksi militer internasional terhadap Libya. Tapi belum jelas mengenai bagaimana tepatnya mereka merencanakan untuk melakukannya.
"Kami telah memutuskan untuk mengambil bagian dalam operasi itu. Tapi terlalu cepat untuk mengatakan dengan cara apa," kata Menteri Pertahanan Norwegia Grete Faremo pada surat kabar Verdens Gang.
Sumbangan Norwegia kemungkinan terbesar akan terjadi dalam operasi NATO, Menlu Jonas Gahr menerangkan kemudian pada konferensi pers.
"Kami tentu saja akan menerima tanggung jawab kami dengan menyumbang pada penerapan resolusi yang telah disahkan itu," ujarnya.
"Bagi Norwegia, kerangka kerja biasa untuk membicarakan masalah itu adalah NATO, bekerjasama dengan sekutu-sekutu kami," ia menambahkan.
Tetangga-tetangga Nordiknya kurang setuju, dengan Swedia mengatakan mereka akan memeriksa pada permintaan akhirnya oleh NATO, dan Finlandia menyatakan mereka akan mengikuti sikap bersama Uni Eropa.
"Swedia akan mengambil keputusan mengenai komitmen tentara militernya secara independen. Jika kami diminta, kami akan mengambil sikap," kata Menlu Carl Bildt pada wartawan,
Bildt menyatakan Swedia -- yang bukan anggota NATO -- menyambut baik keputusan Dewan Keamanan PPB yang diambil Kamis malam, untuk mengadakan zona larangan terbang di Libya.
Seorang juru bicara Kemlu Finlandia mengatakan pada AFP "masalahnya akan ditangani oleh badan-badan dalam EU", dan menambahkan Finlandia tidak merencanakan untuk membuat keputusan sepihak mengenai masalah itu. (S008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011