Selama PPKM Level Dua dan sekarang sudah Level Satu, sekitar 10.000-12.000 orang per hari mengunjungi Tanah AbangJakarta (ANTARA) - Jumlah kunjungan warga ke Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat, tercatat meningkat yang mencapai 40 persen selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level Dua di DKI Jakarta.
Pengelola Pasar Tanah Abang, Hery Supriyatna, saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, mengatakan, aktivitas di pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara itu telah kembali normal dengan peningkatan pengunjung mencapai 35-40 persen.
Hery optimistis, penyesuaian aturan dalam PPKM Level Satu dapat lebih meningkatkan jumlah kunjungan. "Selama PPKM Level Dua dan sekarang sudah Level Satu, sekitar 10.000-12.000 orang per hari mengunjungi Tanah Abang," kata Hery.
Hery menjelaskan, para pedagang di Pasar Tanah Abang sebagian besar sudah membuka kembali kiosnya. Ada sekitar 5.600 kios yang sudah beroperasi sejak Pemerintah Pusat memberlakukan PPKM Level Dua di DKI Jakarta.
Baca juga: Satgas: Pembukaan Pasar Tanah Abang sesuai aturan
Selain kios yang ramai, kondisi lalu lintas di sekitar Pasar Tanah Abang juga sudah mulai macet oleh kendaraan dan para pejalan kaki.
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi, mengatakan, masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah peningkatan kasus COVID-19 yang dapat menyebabkan munculnya gelombang ketiga.
"Ada pelonggara tapi kita harus tetap hati-hati. Pengelola mal juga tidak boleh abai dengan protokol kesehatan," kata Irwandi.
Berdasarkan ketentuan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2021, kegiatan pada pusat perbelanjaan atau mal pada PPKM Level Satu, dapat dibuka dengan kapasitas maksimal 100 persen sampai pukul 22.00 WIB.
Sebelumnya, kegiatan pusat perbelanjaan pada PPKM Level Dua masih dibatasi dengan kapasitas maksimal pengunjung sebanyak 50 persen dengan jam operasional pukul 21.00 WIB.
Baca juga: Pasar Tanah Abang dibuka, pengunjung wajib tunjukkan kartu vaksin
Baca juga: Penyesuaian PPKM, Pasar Tanah Abang dibuka hingga pukul 15.00 WIB
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021
