Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang berakhir lebih rendah pada perdagangan Jumat, tertekan oleh ketidakpastian tentang prospek perusahaan-perusahaan domestik, sementara kenaikan saham sektor teknologi mengikuti reli Nasdaq semalam membatasi kerugian lebih lanjut.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) terpangkas 0,61 persen atau 182,80 poin menjadi menetap di 29.611,57 poin, setelah naik 0,15 persen di awal sesi mengikuti penutupan kuat indeks-indeks utama AS. Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas kehilangan 0,69 persen atau 14,14 poin menjadi 2.041,42 poin.

Untuk minggu ini, indeks Nikkei bertambah 2,49 persen, sedangkan indeks Topix naik 2,01 persen, keduanya membukukan lompatan mingguan kedua berturut-turut.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq memperpanjang rekor penutupan tertinggi menjadi enam sesi, karena investor mencerna keputusan Federal Reserve untuk mulai mengurangi pembelian obligasi bulanannya.

"Kami memperkirakan serangkaian revisi naik dari prospek perusahaan menjelang akhir tahun, tetapi ternyata kami melihat hasil yang baik dan buruk," kata Shigetoshi Kamada, manajer umum di departemen penelitian di Tachibana Securities.

“Investor melihat hasil setahun penuh dan seterusnya. Saat ini sulit untuk membeli manufaktur, yang pendapatannya mungkin dipengaruhi oleh kenaikan biaya material dan faktor lainnya.”

Toyota Motor merosot 1,36 persen karena produsen mobil itu memperingatkan bahwa kekurangan semikonduktor global masih menimbulkan risiko bagi rencana produksi setahun penuhnya.

Toyota menaikkan prospek keuntungannya tetapi pembuat mobil itu hanya terbantu oleh nilai tukar mata uang yang menguntungkan, yang meredupkan prospek pemain lain dan produsen terkait, kata pelaku pasar.

Penurunan utama pada Nikkei, pembuat AC kelas berat Daikin Industries dan pembuat peralatan medis Terumo masing-masing anjlok 2,64 persen dan 5,42 persen, setelah prospek mereka meleset dari konsensus pasar.

Operator telepon seluler SoftBank kehilangan 4,84 persen, karena membukukan penurunan laba bersih setengah tahun sebesar 2,5 persen akibat pemotongan biaya telepon.

Kelas berat teknologi menguat, dengan pembuat game Konami Holdings dan perusahaan telepon KDDI masing-masing naik 4,45 persen dan 0,08 persen.

Baca juga: Wall St beragam, S&P 500 dan Nasdaq teruskan rekor penutupan tertinggi
Baca juga: Saham Australia akhir pekan ditutup naik, catat minggu terbaik sebulan
Baca juga: Rupiah akhir pekat ditutup menguat, meski sempat tertekan tapering Fed

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021