Kita coba berlari mengelilingi track Sirkuit Mandalika dan panjangnya pas 4,3 kilometer setelah saya ukur dengan GPS.

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menjajal track Sirkuit Pertamina Mandalika Internasional, The Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, dengan berlari tanpa henti selama 30 menit.

Selain WSBK, di Sirkuit Mandalika akan digelar Asia Talent Cup (IATC) atau MotoGP Junior yang dijadwalkan pada 11 November.

"Kita coba berlari mengelilingi track Sirkuit Mandalika dan panjangnya pas 4,3 kilometer setelah saya ukur dengan GPS," kata Sandiaga Uno saat mengecek persiapan WSBK di Praya, Lombok Tengah, Jumat.

Baca juga: Persoalan lahan di KEK Mandalika tuntas jelang WSBK

Dikatakannya, persiapan lintasan sirkuit telah tuntas dan siap untuk digunakan untuk balapan, baik balap MotoGP Junior maupun WSBK pada pertengahan November ini.

"Track lane lintasan Sirkuit Mandalika telah ready. Siap digunakan balapan," katanya.

Sandiago uno berlari bersama rombongan selama satu kali putaran mengelilingi Sirkuit Mandalika dengan waktu tempuh 30 menit lebih tanpa henti.

"Lari satu putaran tadi 30 menit. Kalau jalan 1 jam lebih," kata salah satu rombongan Sandiaga Uno yang ikut berlari.

Penjualan paket tiket World Superbike dipecah-pecah supaya terjangkau oleh masyarakat yang ingin menyaksikan acara tersebut.

Baca juga: MGPA: Mandalika bisa jadi sirkuit pertama dibangun di destinasi wisata

Penjualan tiket telah dilakukan secara online mulai tanggal 23 Oktober 2021 dengan harga mulai dari Rp600 ribu hingga Rp19,5 juta melalui platform Dyandra Promosindo. Ada tiga paket tiket yang dijual, yaitu paket Sultan, Juragan, dan Bos.

"Harga paket tiket yang dirasakan berat telah dilakukan penyesuaian penjualan selama tiga hari yakni hari pertama Rp150 ribu, hari kedua Rp200 ribu, dan hari puncak balapan Rp300 ribu," katanya.

Perubahan skema harga penjualan tiket itu akan lebih cocok dengan kemampuan masyarakat Lombok atau NTB pada umumnya, sehingga masyarakat bisa datang langsung menyaksikan balapan Internasional yang pertama kali digelar di NTB.

"Tingkat kolaborasi yang baik, gercep, gerak cepat, geber, gerak bersama, gaspol semua potensi untuk menciptakan lapangan kerja," katanya.

Baca juga: Sandiaga: Pelaku ekraf NTB harus maksimalkan ajang internasional

Dalam kesempatan itu, ia juga menekankan kepada semua pihak, baik pemerintah daerah, penyelenggara, pelaku wisata dan masyarakat untuk memperketat penerapan protokol kesehatan COVID-19, sehingga upaya untuk geliat wisata bisa ditingkatkan

"Maksimalkan penerapan protokol kesehatan, sehingga wisatawan yang datang bisa terjaga dan aman dari COVID-19," katanya.

WSBK tinggal dua minggu lagi, sehingga ia berharap semua pihak untuk bahu-membahu mendukung dan menyuksekan kegiatan balapan tersebut.

"Kita upayakan pariwisata di NTB ini bisa melesat lebih cepat dan ekonomi masyarakat kembali normal," katanya.

Menurutnya, WSBK dan MotoGP ini bisa menjadi peluang membuka lapangan kerja dan masyarakat bisa bangkit kembali di tengah pandemi ini.

"Kami tekankan kepada jajaran agar protokol kesehatan betul-betul dipatuhi, koordinasi dengan Satgas, sehingga penonton patuhi prokes," katanya.

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021