"Nilai barang diperkirakan mencapai Rp244,8 juta, sedangkan potensi penerimaan negara yang berhasil diselamatkan sebesar Rp160,88 juta," kata Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi KPPBC Tipe Madya Cukai Kudus Dwi Prasetyo Rini di Kudus, Jumat.
Ia mengungkapkan seluruh barang hasil penindakan beserta sopir berinisial "K" dan kernet berinisial "DA" dan sarana pengangkut dibawa ke Kantor Bea Cukai Kudus untuk diproses lebih lanjut, sedangkan mebel dipindahkan ke sarana pengangkut lain.
Pengungkapan kasus rokok ilegal pada Jumat (7/10) itu, setelah menerima informasi masyarakat tentang peredaran rokok yang diduga ilegal di wilayah Jepara.
Baca juga: Dua juta batang rokok ilegal di Marunda dimusnahkan
Hasilnya, kata dia, penyisiran yang dilakukan di Jalan Raya Welahan-Demak ditemukan truk sebagaimana yang diinformasikan sedang melaju di Jalan Raya Welahan-Demak yang mengangkut mebel. Dari hasil pemeriksaan ditemukan 10 koli rokok ilegal tanpa dilekati pita cukai dari berbagai merek.
Rokok merupakan barang kena cukai yang dalam pemasaran atau penjualannya harus sudah dilekati pita cukai. Rokok yang ditemukan dalam penindakan kali ini tidak dilekati pita cukai, sehingga dikategorikan sebagai rokok ilegal yang merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Cukai.
Pelaku pelanggaran rokok ilegal bisa diancam sanksi pidana penjara 1-8 tahun dan denda hingga 20 kali nilai cukai yang seharusnya dibayarkan. Negara tidak melarang rakyat untuk memproduksi rokok, asalkan sesuai ketentuan yang legal.
Untuk pengurusan izin Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) sebagai tahapan untuk memproduksi rokok secara legal, dapat dilakukan di Bea Cukai Kudus secara mudah dan gratis.
Baca juga: Bea Cukai Gresik musnahkan jutaan batang rokok ilegal
Baca juga: Dampak negatif ganda rokok ilegal
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021