Semarang (ANTARA News) - Universitas Diponegoro Semarang akan mengukuhkan tiga guru besarnya dalam bidang keilmuan yang berbeda, yakni kedokteran, hukum, dan peternakan.
"Mereka bertiga akan dikukuhkan pada 22 Maret mendatang sebagai Guru Besar ke-184, 185, dan 186 Undip," kata Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Prof Sudharto Prawata Hadi di Semarang, Jumat.
Ketiga guru besar tersebut, yakni Prof Suprihati SpTHT-KL(K) dari Fakultas Kedokteran, Prof Budi Santoso dari Fakultas Hukum, dan Prof Dwi Retno Lukiwati dari Fakultas Peternakan.
Prof Suprihati yang akan menyampaikan pidato pengukuhan "Manajemen Pilek Alergi: Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Hidup" menjelaskan pilek atau rinitis disebabkan peradangan mukosa hidung karena infeksi maupun bukan.
Pilek bukan karena infeksi yang paling banyak diderita, kata dia, adalah rinitis alergi (RA) yang sangat mengganggu dan memengaruhi aktivitas maupun kualitas hidup si penderita.
"Penderita RA mengalami gangguan sistemik, seperti rasa lelah, kantuk di siang hari, nyeri kepala, dan depresi yang di berbagai negara maju dianggap memengaruhi produktivitas kerja," katanya.
Gangguan sistemik akibat RA itu, kata dia, bisa memicu peningkatan angka absen di sekolah dan menurunkan produktivitas pekerja sehingga menjadi masalah kesehatan global.
"Bahkan, di negara-negara maju tingkat prevalensi RA mencapai 14-20 persen dari populasi, dan 10-40 persen di antaranya disertai asma bronkhial," kata Guru Besar Ke-184 Undip tersebut.
Karena itu, kata Suprihati, RA harus segera diobati secara farmakoterapi, seperti menggunakan antihistamin, dekongestan hidung, atau bisa dengan imunoterapi untuk meningkatkan respons imunologis.
Prof Dwi Retno Lukiwati dari Fakultas Peternakan menyampaikan pidato pengukuhan "Penyerapan Bioteknologi Mikoriza Untuk Peningkatan Produksi dan Kualitas Hijauan Pakan".
Guru Besar Ke-186 Undip itu menyoroti pentingnya perbaikan produksi dan kualitas hijauan pakan, seiring pertambahan penduduk dan tingkat kesadaran gizi yang membuat produk ternak akan semakin meningkat.
"Persoalannya, lahan yang tersedia untuk budi daya tanaman pakan umumnya tergolong tidak subur yang dicirikan pH asam dan defisiensi fosfor. Ini bisa diatasi secara efektif dengan penerapan bioteknologi mikoriza," kata Dwi.
Sementara itu, Prof Budi Santoso dari Fakultas Hukum memilih menyoroti pergeseran pandangan tentang pentingnya hak cipta dengan membandingkan perkembangannya di Indonesia dan Amerika Serikat.
Sekretaris Senat Undip Prof Sunarso menambahkan jumlah guru besar Undip yang masih aktif sebanyak 91 orang, dan bertambah tiga lagi menjadi 94 orang, sementara guru besar emeritus sebanyak 34 orang.
(KR-ZLS/R010/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011