Bogor (ANTARA News) - Aparat kepolisian Polres Bogor dan Polsek Gunung Puteri menyisir sejumlah area di sekitar lokasi penemuan bom yang terbungkus kantung plastik warna hitam di dekat gardu listrik di cluster Monaco perumahan Kota Wisata Cibubur, Bogor, Jawa Barat.
Polisi telah memasang police line lokasi, sementara aparat Puslabfor Mabes Polri masih terus melakukan penyelidikan atau olah tempat kejadian perkara.
Kapolres Bogro AKBP Dadang Raharja mengatakan, pihaknya melakukan peningkatan pengawasan di lokasi penemuan bom, daerah disterilkan sejauh 500 meter untuk keperluan penyelidikan.
"Untuk sementara waktu wilayah ini kita sterilkan hingga radius 500 meter, saat petugas masih melakukan olah TKP dan kami masih menunggu hasil Puslabfor terkait material yang ada di dalam bom," katanya.
Bingkisan bom yang dikemas dalam kardus mie instan dibungkus kantung plastik warna hitam ditemukan salah seorang tukang sapu bernama Mimin dekat gardu PLN di Claster Monaco Perumahan Kota Wisata, Jumat pagi.
Bom tersebut ditemukan pukul 09.00 WIB, bom berhasil diamankan oleh tim Penjinak bahan peledak (Jihandak) Polda Jawa Barat dengan membawanya menjauh dari pemukiman warga, namun bom lebih dahulu meledak sebelum tim meledakkannya.
"Bom lebih dulu meledak sebelum diledakkan sekitar pukul 11.30 WIB. Tidak ada korban jiwa, bom tersebut memiliki daya ledak lemah, pemicu ledakan karena timer dari bom tersebut," kata Kapolres.
Dadang mengatakan, bom tidak memiliki alamat pengirim maupun penerima. Pada bingkisan bom hanya ditemukan secarik kertas bertuliskan "ini isi bom" dan terdapat tulisan arab dan tulisan latin "Allahuakbar".
Untuk mengantisipasi teror serupa terjadi, mengingat jarak lokasi penemuan bom tidak jauh dari Cikeas kediaman Presiden SBY. Dadang mengatakan pihaknya telah meningkatkan pengamanan di lokasi tersebut.
"Tentunya pengamanan bagi presiden pengamanan VVIP, ini akan lebih ditingkat. Jarak lokasi penemuan dengan kediaman cukup jauh, tapi kita perlu mengantisipasi dampak dari temuan ini," katanya.
(KR-LR/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011