Jakarta (ANTARA) - Perusahaan gim asal Jepang Nintendo menyebutkan bahwa krisis chip global memengaruhi pengembangan perangkat kerasnya dan telah membuat penjualannya terpukul akibat kelangkaan chip.
“Situasi kurangnya semikonduktor telah berdampak pada pengembangan perangkat keras kami,” ujar Eksekutif Nintendo Ko Shiota yang juga bertanggung jawab pada tim pengembangan produk.
Dalam pertemuan dengan para analis, Shiota menyampaikan pihaknya tengah mencari alternatif lain untuk bisa memenuhi kekurang chip pada perangkat kerasnya.
"Kami sedang mencari komponen pengganti dan desain lain untuk mencoba dan mengurangi dampaknya (kekurangan chip),” tambahnya.
Komentar itu muncul sehari setelah Presiden Perusahaan Nintendo Shuntaro Furukawa mengatakan tidak ada tanda-tanda kekurangan chip berkurang karena Nintendo memangkas perkiraan penjualan Switch setahun penuh.
Perusahaan yang berbasis di Kyoto itu sangat bergantung pada bisnis konsolnya sementara saingannya seperti Microsoft memperluas layanan berlangganan dan cloud gaming.
Nintendo pun menolak mengomentari rencana terkait kehadiran generasi baru untuk perangkat kerasnya, namun dalam paparan kepada para analis akan ada "integrated hardware-software next gaming system” atau sistem hardware yang terintegrasi pada software gaming.
Baca juga: Nintendo Switch akan diproduksi lebih sedikit karena krisis "chip"
Baca juga: Chris Pratt hingga Seth Rogen isi suara "Super Mario Bros"
Baca juga: Permainan lawas Game Boy akan tersedia di Nintendo Switch
Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021