Jakarta (ANTARA News) - 33 pekerja wanita WNI pada pabrik pengolahan makanan Kawamura di Kesennuma yang dievakuasi Tim Relief III KBRI Tokyo telah tiba di Sekolah RI Tokyo (SRIT) setelah menempuh perjalanan sekitar 10 jam.
Dalam siarannya, Jumat, Sekretaris III KBRI Tokyo Jane Runkat mengatakan, Tim Relief IV KBRI Tokyo juga telah berangkat ke Kesennuma untuk mengevakuasi sekitar 38 ABK WNI yang selamat.
Kesennuma berjarak 500 km dari Tokyo. Daerah ini adalah wilayah paling parah terkena dampak tsunami Jumat pekan lalu, sementara pabrik Kawamura yang adalah tempat bekerja 33 WNI telah hancur diterjang tsunami.
Para pekerja berusaha menyelamatkan diri.
Mereka kini hanya mengenakan pakaian yang melekat di badan sejak empat hari lalu, dan mereka tidak membawa barang apapun, termasuk dokumen penting.
Sejak tsunami menerjang, mereka berada di pengungsian hanya dengan seragam dan sepatu "boots" pabrik.
Pengaturan upaya evakuasi atau kepulangan 33 WNI ini ke Jakarta selanjutnya akan dibahas KBRI Tokyo dengan wakil dari perusahaan tempat para WNI ini bekerja.
Kamis siang kemarin, Tim Relief IV KBRI Tokyo telah berangkat ke Kesennuma untuk mengevakuasi 38 ABK WNI yang selamat dan mereka akan tiba di SRIT Jumat pagi atau siang hari.
Dalam upaya terus mencari kabar keberadaan ABK WNI, KBRI Tokyo telah memperoleh kabar selamatnya 17 ABK kapal `Yahata Maru No. 35` yang sebelumnya hilang kontak sejak Jumat (11/3).
Dari laporan Japan Tuna Fisheries Corporation, ke-17 ABK `Yahata Maru No. 35 yang selamat itu adalah:
Untung Susilo, Wasis, Sholikin, Abdillah, Khairudin, Sutrisno, Yanto, Ayi Rohimat, M. Sutisna, Jamasari, R. Zulkarnaen, Dulkohar, Kusmoro, Hasan Sadikin, Nur Aksan, Dedy Diarmanto, dan Isminov Zubeir
Sebelumnya, 15 WNI di wilayah Fukushima telah dievakuasi ke SRIT dan tiba Rabu malam. Ke-15 WNI tersebut berada dalam radius 40-60 km dari PLTN Fukushima.
Hingga Kamis pagi, pemerintah Jepang masih menetapkan radius 20 km sebagai wilayah wajib evakuasi, sementara warga dalam radius 30 km diminta tetap tinggal dalam ruangan dan menutup pintu serta jendela.
Sementara itu, upaya pendinginan reaktor PLTN Fukushima I (Daiichi) terus dilakukan pemerintah Jepang dan TEPCO, operator PLTN Fukushima.(*)
A017/C004
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011