Moskow (ANTARA News) - Perdana Menteri Vladimir Putin akan melakukan kunjungan yang sebelumnya tak direncanakan, Sabtu, ke sebuah pulau Rusia yang terletak persis di utara Jepang yang dilanda-gempa, juru bicaranya mengatakan, Kamis,
Lawatan cepat Putin ke pulau Sakhalin itu, yang separuh selatannya dikuasai Jepang pada abad ke-19, terutama akan mencakup masalah energi, jelas juru bicaranya, Dmitry Peskov, pada kantor-kantor berita Rusia, seperti dilaporkan AFP.
"Kunjungan ini akan dicurahkan pada masalah gas yang mengkhawatirkan."
Putin akan membicarakan "penyelesaian sebuah pipa gas dan pemasangannya ke sebuah pembangkit tenaga listrik panas setempat," ujar juru bicara itu.
Peskov tidak menyebut gempa Jepang, tapi kunjungannya terjadi di tengah kekhawatiran yang meningkat di antara masyarakat Shakalin dan wilayah Timur Jauh Rusia mengenai risiko radiasi dari PLTN Jepang yang rusak karena gempa.
Awal pekan ini, Presiden Dmitry Medvedev memerintahkan pemerintah Rusia untuk mengajukan rencana pertolongan darurat pada Jepang yang mencakup pengapalan batu bara dan gas alam cair baru.
Pada Kamis, pemerintah Rusia juga telah suka rela membantu Jepang dalam mencegah keluarnya radiasi di PLTN Fukushima-nya yang rusak.
Kunjungan sebelumnya oleh para pejabat penting Rusia telah memicu keprihatinan d Jepang karena perselisihan yang meningkat antara kedua belah pihak mengenai Kepulauan Kuril, dekat Sakhalin, yang militer Sovyet rebut pada hari-hari hampir berakhirnya Perang Dunia II.
Rusia telah berjanji untuk meningkatkan pertahanan Kuril dan mengecam klaim Jepang atas rangkaian pulau itu.
Sengketa Kuril membara pada November lalu ketika Medvedev menjadi pemimpin Rusia pertama yang mengunjungi satu dari empat pulau di bagian kepulauan yang dikuasai Rusia itu.
Tapi perselisihan itu tampaknya mereda karena krisis nuklir itu, yang para pejabat Rusia telah pantau berdasar basis harian dengan kesiagaan meningkat.
Medvedev Kamis mengatakan bahwa "apa yang terjadi di Jepang adalah bencana kolosal nasional, suatu malapetaka". (S008/M014/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011