Budapest (ANTARA) - Hongaria mencatat lonjakan jumlah harian orang terinfeksi COVID-19 menjadi 6.268 kasus pada Kamis, atau meningkat lebih dari dua kali lipat dari pertengahan pekan lalu.
Pemerintahan Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban, telah melakukan sejumlah upaya untuk mencegah penyebaran SARS-CoV-2 seperti meminta masyarakat melakukan vaksinasi dan bahkan pekan lalu mengumumkan kewajiban vaksinasi pada sejumlah lembaga negara.
Pemerintah juga telah mengarahkan perusahaan swasta untuk mewajibkan pegawai mereka melakukan vaksinasi jika merasa diperlukan.
Kendati demikian, pemerintah tidak mewajibkan penggunaan masker di ruang tertutup, selain di transportasi umum dan di rumah sakit.
Harian Nepszava, dikutip Reuters, melaporkan bahwa pemerintah mengharuskan rumah sakit untuk membuka departemen baru terkait COVID-19 akibat kenaikan jumlah pasien mencapai 3.366 pada Kamis.
Hongaria dengan jumlah penduduk sebanyak 10 juta jiwa telah mencatat 31.101 kematian akibat COVID-19 sejak awal pandemi.
Hanya 5,74 juta penduduk negara itu yang telah melakukan vaksinasi penuh, sementara lebih dari 1,27 juta orang telah menerima suntikan vaksin dosis ketiga.
Hingga berita ini diturunkan, perwakilan pemerintahan belum dapat dihubungi untuk memberi keterangan.
Gelombang baru COVID-19 tengah melanda Eropa Tengah, dengan tingkat vaksinasi di bawah rata-rata Uni Eropa.
Sejumlah rumah sakit juga berupaya menangani pasien COVID-19 di beberapa negara.
Sejumlah negara seperti Rumania, Republik Ceko, Slovakia, dan Polandia telah memperketat aturan penggunaan masker dan mengumumkan upaya untuk mengendalikan penularan COVID-19.
Republik Ceko mengeluarkan persyaratan bagi pelanggan restoran untuk menunjukkan bukti vaksinasi atau tes COVID-19.
Selain menerapkan peraturan ketat penggunaan masker, Ceko juga kembali memeriksa sejumlah anak-anak di sekolah pada daerah dengan jumlah kasus yang lebih tinggi.
Kemudian Polandia juga mewajibkan pemakaian masker di tempat umum tertutup dan membatasi sementara kapasitas bioskop, teater, dan hotel maksimal 75 persen.
Sumber : Reuters
Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Bayu Prasetyo
Copyright © ANTARA 2021