"Kami bangga kepolisian mempunyai Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dan kesatuan lainnya yang dengan cepat mengungkap sejumlah kasus. Kami berharap kasus teror akhir-akhir ini juga segera diungkap," kata Lukman di Temanggung, Kamis.
Ia mengatakan hal tersebut usai menjadi pembicara dalam Sosialisasi Pancasila, UUD Negara RI tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, dan Putusan MPR RI di Pendopo Pengayoman Temanggung.
Ia berharap masyarakat menunggu aparat kepolisian untuk mendalami dan mengungkap kasus tersebut untuk mengetahui siapa yang mendalangi di balik peledakan bom itu.
"Saya mengimbau semua pihak untuk tidak membangun opini yang justru merusak dan menimbulkan keresahan masyarakat," katanya.
Ia mencontohkan, ada opini yang mengatakan teror bom itu dari kalangan umat Islam yang fundamentalis atau garis keras karena mereka tidak setuju dengan Islam yang liberal.
"Hal ini seolah-olah ingin menghadapkan antarumat Islam sendiri, maka harus dihindari. Kita belum mempunyai bukti-bukti yang betul-betul bisa dipertanggungjawabkan secara hukum," katanya.
Ia berharap semua pihak untuk menahan diri, jangan mengomentari, dan menduga-duga hal yang belum ada dasarnya secara kuat.
"Mari kita tunggu aparat kepolisian untuk mengungkap siapa di balik peledakan ini. Perbuatan ini harus dikutuk bersama karena cara-cara ini tidak menyelesaikan masalah justru menimbulkan anak masalah," katanya.
(H018/M029/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011