"Saat ini petani kopi di Kabupaten Lampung Barat sudah ada yang mampu menghasilkan kurang lebih 2,7 ton per hektare, saya berharap Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, Kabupaten Tanggamus dan Lampung Barat dapat bekerja sama dalam mengembangan kopi Lampung," kata Arinal, di Tanggamus, Kamis.
Ia juga meminta kepada para petani kopi untuk dapat memaksimalkan lahan yang ada untuk perkebunan tanpa harus merambah kawasan hutan.
"Petani dapat memanfaatkan lahan yang ada, dimaksimalkan bersama, tidak perlu merambah kawasan, atau cukup manfaatkan dengan ditanami tanaman yang punya nilai ekonomis tapi memberi manfaat kepada lingkungan, contohnya tanaman pete, jengkol atau aren kalau perlu," ujarnya.
Pihaknya akan mendukung terus pengembangan komoditas kopi, salah satu upayanya adalah dengan Kartu Petani Berjaya (KPB).
"Dengan KPB petani bisa mengajukan pinjaman hingga 52 juta rupiah, saya sebagai penjaminnya," tegas Gubernur.
Ke depan, ia menginginkan petani kopi tidak hanya jual biji, tapi harus mampu melakukan upaya prosesing kopi bubuk secara lokal untuk meningkatkan nilai ekonomi, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani.
Menurut Gubernur, dalam waktu dekat juga akan dibangun pelabuhan di Tanggamus agar transportasi perdagangan bisa langsung dikirim ke Pelabuhan Tanjung Priok, tidak perlu menambah antrian di Pelabuhan Panjang.
Sementara Bupati Tanggamus Dewi Handajani, mengatakan kopi dari Kabupaten Tanggamus memiliki ciri khas karena letak geografis dan proses pengelolaannya.
"Petani kami juga banyak terbantu dengan adanya program KPB dari Pak Gubernur juga bantuan, pelatihan, dan pendampingan dari Nestle, semoga ke depan kopi Tanggamus dapat lebih meningkat lagi baik dari sisi kualitas maupun produksi," tuturnya.
Sementar
"Selama 50 tahun di Indonesia, kami telah berkomitmen untuk terus berinvestasi di Indonesia dengan tujuan untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja, menggunakan sebanyak mungkin bahan baku setempat untuk menghasilkan produk makanan dan minuman berkualitas dan bergizi" paparnya.
Menurut Jean-Luc De Vuyst, Nestle telah bermitra dengan petani kopi di Tanggamus, Lampung sejak tahun 1994 untuk mendukung produksi kopi yang bertanggung jawab dengan memberikan bantuan teknis dan dukungan kepada mitra petani kopi.
"Hingga saat ini, tim AgriService Nestlé telah bekerja sama dengan lebih dari 20.000 petani kopi di Tanggamus dan Lampung Barat dengan memberikan pelatihan tentang praktik pertanian yang baik untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas biji kopi," ucapnya.
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021