Jakarta (ANTARA) - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengajak Greenpeace berkolaborasi dalam menyelamatkan lingkungan ketimbang perang opini yang membuat kebingungan di masyarakat.

Juru Bicara PSI Bidang Lingkungan Hidup Mikhail Gorbachev Dom dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, menanggapi pernyataan keras Greenpeace terhadap pidato Presiden Jokowi di COP 26 Glasgow. Skotlandia, meminta Greenpeace seharusnya mengedepankan kolaborasi.

"Sebaiknya kawan-kawan di Greenpeace duduk bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan bicara soal data, bukannya perang opini yang membuat rakyat Indonesia bingung," katanya.

Gorba menilai Greenpeace bersikap berbeda dengan negara maju dan negara berkembang. Greenpeace sebagai NGO Internasional seharusnya lebih berimbang bersikap kepada semua negara di dunia.

Baca juga: PSI tawarkan gagasan peran Indonesia dalam menghadapi krisis iklim

“Jangan lembek kepada negara maju yang menghasilkan lebih dari 50 persen emisi karbon dunia dan malah keras ke negara berkembang seperti Indonesia, yang hanya menyumbang 1,7 persen emisi karbon dunia," kata mahasiswa Doktoral Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia itu.

Menurut Gorba apa yang dilakukan Greenpeace malah kontraproduktif dengan usaha penyelamatan lingkungan hidup yang harus melibatkan semua pihak.

Dia menilai gaya komunikasi Greenpeace yang arogan malah memperlebar jurang kolaborasi pemerintah dan masyarakat sipil, padahal ke depan seluruh elemen dibutuhkan untuk berjejaring dan berkolaborasi.

"Saran saya Greenpeace jangan membawa gaya advokasi luar negeri ke Indonesia, advokasi mereka harus lebih membumi jika ingin menyelamatkan bumi Indonesia," kata Gorba.

Baca juga: Nasi kotak PSI diduga kurang matang dan kurang higienis

Indonesia, menurut Gorba, sudah sangat paham posisinya dalam usaha dunia menghadapi krisis iklim. Indonesia sudah sangat paham posisinya sebagai paru paru dunia, karena itu Indonesia bergerak lebih ke sektor kehutanan.

"Jika ada perbedaan data sebaiknya dibicarakan saja dengan KLHK, jangan beropini yang seakan Indonesia tidak berbuat apa-apa, nyatanya usaha kita sudah setara dengan usaha Australia, Amerika Serikat, Jepang, dan China, walau target kita sebenarnya di bawah negara maju tersebut. Ini kan patut diapresiasi," ucapnya.

Baca juga: Surat pemecatan Viani PSI sudah dikirim ke KPUD DKI

Gorba meminta Menteri KLHK untuk mendengar dan berdiskusi lebih sering dengan para aktivis. Dia memandang KLHK dan Greenpeace punya tujuan yang sama, ingin bumi Indonesia lestari dan ingin dunia selamat dari krisis iklim.

"Karena itu saya pikir, Bu Siti Nurbaya (Menteri LHK) harus lebih sering ngobrol dan membangun kolaborasi dengan teman-teman NGO (LSM). Krisis iklim dunia adalah panggilan buat kita semua agar berhenti bekerja sendiri-sendiri dan mulai bekerja sama," ujar Gorba.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021