Jakarta (ANTARA) - Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencatat jumlah penumpang transportasi umum perkotaan di Jakarta pada periode PPKM level dua, mencapai 834.000 orang atau naik 3,23 persen dibandingkan pada PPKM level tiga yakni mencapai 808.000 orang.
"Pandemi ini luar biasanya pengaruhnya, mengalami fluktuasi, tapi pada bulan terakhir meningkat lagi, secara keseluruhan naik 3,23 persen,” kata Sekretaris Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Masdes Arouffy, dalam diskusi publik Masyarakat Transportasi Indonesia, di Jakarta, Kamis.
Masdes Arouffy menjelaskan, pada PPKM level dua peningkatan jumlah penumpang terbesar pada angkutan umum perkotaan TransJakarta mencapai hampir 406.000 orang atau naik 1,76 persen, dan kereta rel listrik (KRL) mencapai hampir 403.000 orang atau naik 4,62 persen.
Menurut Masdes, jika dibandingkan sebelum merebaknya pandemi COVID-19, jumlah penumpang untuk angkutan umum perkotaan di Jakarta mencapai dua juta penumpang per hari. Penumpang TransJakarta, sebelum pandemi COVID-19 bisa mencapai 1,1 juta orang per hari.
"Jadi, sekarang posisinya baru 40 persen dari kondisi normal untuk TransJakarta. Pada Februari ke Maret 2020 sebelum COVID-19 masih normal, tapi pada April 2020, jumlah penumpang lansung drop,” katanya.
Baca juga: TransJakarta mulai layani penumpang dengan kapasitas normal
Baca juga: Mayoritas penumpang TransJakarta di Kalideres gunakan PeduliLindungi
Sedangkan, MRT Jakarta mencapai hampir 24.000 orang atau naik 5,86 persen, LRT Jakarta mencapai 914 orang atau minus 0,65 persen dan KA Bandara mencapai 847 orang.
Berdasarkan Keputusan Gubernur (Kepgub) DKI Jakarta Nomor 1245 tahun 2021, DKI Jakarta saat itu berlaku PPKM level dua yang mulai berlaku 19 Oktober 2021 hingga 1 November 2021.
Kepgub itu salah satunya mengatur kendaraan umum, angkutan massal, taksi baik konvensional dan daring serta kendaraan sewa/rental yang mengizinkan kapasitas maksimal 100 persen.
Sedangkan PPKM level tiga, kapasitas angkutan umum di DKI Jakarta diperbarui bertahap hingga terakhir pada 18 Oktober 2021 sebesar 70 persen.
Meski kapasitas angkutan umum di DKI Jakarta sudah 100 persen pada PPKM level dua tapi peningkatan jumlah penumpang hanya 3,23 persen, Masdes menambahkan kinerja optimal baru bisa dilihat dua minggu mendatang.
“Dalam dua minggu ke depan baru kelihatan dampaknya namun pada dasarnya tren itu terus tumbuh,” katanya.
Baca juga: TransJakarta wajibkan sertifikat vaksinasi kepada penumpang
Baca juga: Penumpang KRL: "PeduliLindungi" lebih memudahkan dibanding STRP
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021