Ancaman berasal dari telepon bersuara laki-laki yang diterima salah seorang karyawan di bagian pemesanan makanan. Tentu saja ancaman tersebut membuatnya panik dan ia pun melaporkan ke manajemen.
"Sekitar pukul 19.00 WIB ada telepon dan mengatakan kalau akan ada lokasi yang diledakkan," ujar salah satu karyawan setempat sembari menolak menyebutkan namanya.
Pihak manajemen pun segera melapor ke polisi. Tidak lama kemudian, Tim Gegana Brimob Polda Jatim mendatangi lokasi dan melakukan penyisiran di setiap gerai dan sudut ruangan.
Penyisiran kemudian dikonsentrasikan di gudang. Di sana ditemukan sebuah bungkusan mencurigakan. Petugas pun berhati-hati dalam melakukan penanganan. Bahkan, dalam radius 100 meter di depan lokasi harus steril.
Tim Gegana pun bekerja ekstra. Hingga menjelang tengah malam, petugas memastikan bahwa bungkusan yang dicurigai bom hanya teror semata.
"Bungkusan itu isinya hanya barang belanjaan. Tidak ada bom dan semua sudah dipastikan aman," tukas Wakapolsek Gubeng, AKP Lukito, di lokasi kejadian.
Namun, ia enggan menjelaskan dan mengungkapkan peristiwa ancaman teror bom tersebut. Lukito juga mengaku belum tahu motif yang melatarbelakangi peneror untuk menebar ancaman bom.
"Tanyakan ke Kapolrestabes saja langsung. Saya tidak bisa menjelaskannya," kata Lukito.
Sebelumnya, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Coki Manurung yang sempat ke lokasi tidak bisa memberikan keterangan dan meminta agar wartawan menjauh dari lokasi.
Setelah memastikan tidak adanya bom, belasan petugas dari Brimob berjaga-jaga di sekitar lokasi untuk mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan. (MSW*E011/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011