Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure sebesar 8,3 miliar dolar AS untuk menumbuhkan sektor energi bersih di Indonesia.
Anggaran itu adalah 9,0 persen dari total belanja modal perusahaan yang mencapai 92 miliar dolar AS untuk periode 2020 sampai 2024 mendatang.
"Dari sisi bauran, energi baru terbarukan kami dari 2019 yang terdiri dari 13 persen akan meningkat menjadi 17 persen pada 2030," kata Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina Iman Rachman dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Menkeu: RI bisa tinggalkan batu bara bertahap dengan bantuan keuangan
Imam menyampaikan pihaknya telah mengembangkan delapan inisiatif strategis untuk memperluas portofolio energi bersih yang meliputi optimalisasi potensi dan peningkatan kapasitas energi panas bumi, pemanfaatan hidrogen hijau yang akan menggunakan listrik dari lapangan panas bumi perusahaan dengan total potensi 8.600 kilogram hidrogen per hari.
Pertamina juga turut serta dalam perusahaan patungan Indonesia Battery Corporation (IBC) bersama tiga BUMN lainnya yang akan mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik, termasuk bisnis swapping dan charging.
Selain itu, perseroan juga sedang dalam proses membangun green refinery dan mengembangkan bioenergi yang terdiri dari biomassa maupun biogas, bio blending gasoil dan gasoline, serta memproduksi bio-crude oil dari alga dan etanol.
Baca juga: ADB apresiasi upaya RI atasi perubahan iklim dengan pensiunkan PLTU
Keseluruhan proyek tersebut akan siap beroperasi mulai 2025 hingga 2026 mendatang.
"Sebagai perusahaan migas, kami berupaya mengurangi jejak karbon yang ada dengan menerapkan carbon capture, carbon utilization, and storage dalam meningkatkan produksi di beberapa lapangan migas yang ada," ujar Imam.
Pertamina juga menjalankan inisiatif energi hijau lainnya, seperti meningkatkan kapasitas pembangkit listrik dengan memanfaatkan tenaga matahari, angin, dan air.
Menurut Iman, salah satu cara paling efektif yang dilakukan Pertamina untuk meningkatkan perannya dalam pertumbuhan energi bersih dalam bauran energi adalah membangun kolaborasi berbagai pihak secara global dengan target yang mengikat dan perencanaan transisi yang tegas.
"Kami berkomitmen kuat untuk melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan dari COP26 sejalan dengan transisi energi yang sedang dijalankan oleh perusahaan," pungkasnya.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021