Prosesi kirab api Peparnas Papua telah berlangsung sejak pengambilan api di Kampung Genyem, Lembah Grime, Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura, Selasa (2/11). Sempat bermalam di Kantor Bupati Jayapura, kirab api tiba di Kantor Wali Kota Jayapura, Rabu (3/11).
Setelah itu, hari ini atau, Kamis (4/11), barisan kirab api kembali diberangkatkan menuju Gedung Negara yang menjadi tempat Gubernur Lukas Enembe berkantor.
Iring-iringan kirab api tersebut menempuh perjalanan sejauh 7,3 kilometer sebelum tiba di halaman Gedung Negara pada siang harinya. Peserta kembali berbaris dan berlari kecil 500 meter dari gerbang Gedung Negara menuju halaman kantor gubernur.
Baca juga: Menpora tinjau langsung persiapan upacara pembukaan Peparnas Papua
Baca juga: Dinkes Jayapura siapkan gedung LPMP tempat isolasi selama Peparnas
Sekretaris Daerah Provinsi Papua Doren Warekwa menerima tongkat obor, yang didesain mirip menara kayu, mewakili Gubernur Papua. Di Gedung Negara, api akan kembali diinapkan satu malam sebelum keesokan harinya diarak menuju Stadion Mandala.
Kirab api Peparnas Papua menjadi salah satu rangkaian yang sangat penting dalam setiap gelaran pesta olahraga terbesar untuk atlet disabilitas di Tanah Air tersebut.
Sama halnya dengan gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON), kirab api Peparnas Papua menyiratkan pesan yang kuat tentang kehangatan, solidaritas dan sportivitas.
Peparnas Papua akan dibuka oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Sementara Presiden Joko Widodo akan menutup Peparnas di Stadion Mandala pada 13 November 2021.
Sebanyak 3.609 atlet dari 33 provinsi, kecuali Sulawesi Barat, akan bertanding pada 12 cabang olahraga di Kota dan Kabupaten Jayapura, yakni angkat berat, atletik, boccia, bulu tangkis, catur, judo, menembak, panahan, renang, sepak bola cerebral palsy (CP), tenis lapangan kursi roda dan tenis meja.
Baca juga: PON dan Peparnas buka peluang Papua menuju destinasi wisata unggulan
Baca juga: NPC Indonesia harap fasilitas publik di Papua lebih ramah disabilitas
Baca juga: PHRI Papua pastikan prokes di penginapan kontingen Peparnas
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021