Medan (ANTARA News) - Sejumlah importir udang dan ikan asal Jepang meminta eksportir Sumut menunda pengapalan komoditas itu dengan alasan bencana tsunami.
"Pihak importir Jepang meminta agar pengapalan untuk bulan April 2011 ditunda karena negara itu dilanda musibah tsunami," ujar Kepala Seksi Ekspor Hasil Pertanian dan Pertambangan Subdis Perdagangan Luar Negeri (PLN) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut Fitra Kurnia di Medan, Rabu.
Meski demikian, secara keseluruhan kegiatan ekspor udang atau ikan dari Sumut hingga Maret 2011 belum ada gangguan, karena pelabuhan penerima barang impor dari Indonesia termasuk Sumut tidak terkena bencana seperti Pelabuhan Osaka dan Yokohama.
"Soal ada penundaan pengiriman untuk April, kelihatan masih wajar. Mungkin perusahaan `buyer` di Jepang operasionalnya masih terganggu pascatsunami," katanya.
Dia menyebutkan, kemungkinan gangguan ekspor ke Jepang baru akan terlihat pada bulan-bulan berikutnya dengan berbagai alasan seperti permintaan pasar yang sepi atau pabrikan masih dalam tahap renovasi.
Mengenai pengaruh tsunami Jepang terhadap harga ekspor hasil laut dari Sumut, menurut Fitra sebagaimana dilaporkan pengusaha, belum ada perubahan.
Sumut sendiri untuk memenuhi ekspornya memasok ikan dan udang dari daerah lain seperti Lampung, menyusul produksi Sumut yang berkurang.
Berdasarkan data Surat Keterangan Asal (SKA) Disperindag Sumut, ekspor udang hingga Februari mengalami peningkatkan 12,48 persen dibandingkan periode sama tahun lalu atau senilai 11,350 juta dolar AS dengan volume 1.527 ton.
"Selain ke Jepang, ekspor udang Sumut juga ke Amerika Serikat, Korea, Italia dan Perancis," katanya.
Kepala Penelitian dan Pengembangan Gabungan Pengusaha Eksportir Indonesia (GPEI) Sumut Suhariel Latif membenarkan ekspor udang dan ikan Sumut terbesar masih ke Amerika Serikat dan Inggris.
"Tetapi kalau ekspor ke Jepang terganggu, tentu saja mengganggu ekspor Sumut secara keseluruhan," katanya. (E016/R014/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011