Beberapa warga melaporkan ada dampak kerusakan ringan pada rumah warga yang ditimbulkan akibat gempa ini.
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat pada Kamis, hingga pukul 10.45 WIB, telah terjadi sembilan kali gempa bumi susulan (aftershock) pascagempa magnitudo 5,9 di Pulau Seram, Maluku Tengah.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, mengatakan berdasarkan laporan, gempa yang terjadi di daerah tersebut menimbulkan kerusakan.
"Beberapa warga melaporkan ada dampak kerusakan ringan pada rumah warga yang ditimbulkan akibat gempa ini," kata Daryono.
Baca juga: Gempa magnitudo 5,9 di Maluku Tengah akibat sesar Seram Utara
Gempa yang memiliki parameter update dengan magnitudo 5,7 pada pukul 09.42 WIB terletak pada koordinat 2,77 derajat Lintang Selatan, 129,39 derajat Bujur Timur tepatnya di laut pada jarak 75 km arah Timur Laut Maluku Tengah dengan kedalaman 12 km.
Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Seram Utara (North Seram Thrust).
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan kombinasi geser dan naik (oblique thrust fault). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Guncangan dirasakan di daerah Sawai dalam skala intensitas V MMI, Wahai IV MMI, Ambon, Masohi dan Saparua III MMI.
-
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021