Tujuh rumah yang mengalami rusak ringan itu rusak akibat terendam lumpur
Kupang (ANTARA) - Kepolisian Resor Alor melaporkan bahwa jumlah rumah yang rusak akibat banjir bandang di Desa Malaipea, Kecamatan Alsel bertambah menjadi 10 unit setelah dilakukan pendataan lebih jauh.
"Banjir bandang kemarin rumah yang rusak jadinya 10 unit," kata Kapolres Alor AKPB Agustinus Chrismast saat dihubungi dari Kupang, Kamis.
Pada Rabu (3/11) pukul 14.30 WITA terjadi banding bandang di desa Desa Malaipea, Kecamatan Alsel, Kabupaten Alor. Banjir bandang itu terjadi disebabkan curah hujan cukup tinggi yang kemudian merusak sejumlah rumah milik warga di desa itu.
Chrismast merincikan 10 rumah yang rusak itu terdiri dari tiga rumah mengalami rusak berat, dan tujuh rumah mengalami rusak ringan.
"Jadi yang tujuh rumah yang mengalami rusak ringan itu rusak akibat terendam lumpur atau material banjir," tambah dia.
Disamping rumah yang rusak berdasarkan hasil koordinasi dengan dinas terkait, sawah seluas tujuh hektare juga terendam banjir sehingga mengalami kerusakan.
Banjir bandang di desa itu juga merusak satu unit jembatan penghubung antar dusun 1 dan dusun 2 di desa Malaipea kabupaten Alor.
Terkait pengungsi, kata dia saat ini masih didata berapa banyak yang mengungsi. Namun kini warga juga sebagian sudah mengungsi ke rumah keluarga masing-masing.
Baca juga: Sembilan rumah warga Alor rusak akibat banjir bandang
Baca juga: BMKG pasang tiga alat peringatan dini gempa bumi di Alor NTT
Baca juga: Petugas sudah menemukan 17 jenazah korban banjir di Alor
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021