Bengaluru (ANTARA) - Emas bangkit kembali dari level terendah tiga minggu pada di sesi Asia pada Kamis pagi, karena dolar melemah setelah Federal Reserve AS menyetujui rencana untuk melepas program stimulusnya bulan ini sambil mempertahankan suku bunga rendah untuk beberapa waktu.
Harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 1.774,11 dolar AS per ounce pada pukul 01.06 GMT, setelah menyentuh level terendah sejak 13 Oktober di sesi sebelumnya. Emas berjangka AS juga menguat 0,7 persen menjadi diperdagangkan di 1.776,80 dolar AS per ounce.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya tergelincir 0,2 persen semalam dan diperdagangkan sedikit berubah pada 93,847 di awal perdagangan Asia.
The Fed mengatakan akan mulai memangkas pembelian obligasi bulanan pada November dengan rencana untuk mengakhirinya pada 2022, dan berpegang pada keyakinannya bahwa inflasi yang tinggi akan terbukti "sementara" dan kemungkinan tidak memerlukan kenaikan suku bunga yang cepat.
Baca juga: Emas tergelincir, daya tariknya tertekan dolar AS yang lebih kuat
Emas, yang tidak membayar bunga, cenderung diuntungkan saat suku bunga rendah karena mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Data pada Rabu (3/11/2021) menunjukkan perusahaan-perusahaan swasta AS menambahkan pekerjaan lebih banyak dari yang diperkirakan pada Oktober, sementara aktivitas industri jasa-jasa AS melonjak ke rekor tertinggi bulan lalu.
Pasar saham menguat pada Kamis pagi setelah Federal Reserve AS membuat rancangan awal yang teratur untuk melepaskan program stimulus besar-besaran era pandemi.
Fokus sekarang bergeser ke pertemuan kebijakan bank sentral Inggris (BoE) pada Kamis, di mana diperkirakan akan menaikkan biaya pinjaman dari titik terendah sepanjang masa atau mengatakan sedang menunggu untuk memastikan ekonomi pasca-lockdown siap untuk kenaikan suku bunga.
Baca juga: Emas naik, imbal hasil obligasi AS melemah, fokus pertemuan ECB, BOJ
Aktivitas sektor jasa-jasa Jepang juga tumbuh untuk pertama kalinya dalam 21 bulan pada Oktober karena sentimen konsumen meningkat setelah pandemi virus corona mereda, memberikan dorongan berbasis luas untuk permintaan.
Logam mulia lainnya, perak di pasar spot naik tipis 0,1 persen menjadi 23,52 dolar AS per ounce. Platinum menguat 0,7 persen menjadi 1.036,48 dolar AS, sementara paladium naik 0,6 persen menjadi 2.012,15 dolar AS.
Baca juga: Harga emas jatuh di pasar Asia, jelang pertemuan bank sentral
Baca juga: Emas datar di sesi Asia, setelah mundur dari level tertinggi 1,5 bulan
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021