Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat pada hari Selasa menjatuhkan sanksi terhadap menteri luar negeri Libya dan 16 perusahaan milik negara tersebut. Langkah tersebut meningkatkan tekanan kepada rezim pemimpin Libya Muamar Gaddafi.

Departemen Keuangan AS telah mengumumkan "langkah-langkah tambahan untuk mengucilkan rezim Gaddafi", yang ditargetkan terhadap Menlu Libya Mussa Kussa dan 16 perusahaan pemerintah negara tersebut yang bergerak  di sektor perbankan, perminyakan, penerbangan dan investasi.

Kussa, bekas kepala Badan Intelijen Libya, dijatuhi sanksi berdasarkan perintah dari Presiden Barack Obama yang sasarannya antara lain  pejabat-pejabat tinggi Libya.

"Penunjukan hari ini atas Mussa Kussa menambah langkah-langkah keras yang diambil AS untuk menerapkan tekanan keuangan yang ditargetkan terhadap rezim Gaddafi," kata David Cohen, t wakil menteri untuk terorisme dan intelijen keuangan.

Berdasarkan sanksi itu, semua aset Kussa di jurisdiksi AS telah dibekukan, dan warga AS dilarang melakukan bisnis dengannya.

Afriqiyah Airways, National Oil Corporation dan dana kekayaan kedaulatan Libya Investment Authority, termasuk di antara 16 perusahaan yang dijadikan sasaran sanksi.

"Identifikasi perusahaan-perusahaan milik negara itu makin mengucilkan Libya dari sistem keuangan AS," kata Cohen.

Perintah sanksi Obama itu merintangi semua properti dan kepentingan dalam properti pemerintah Libya serta badan-badannya dan badan-badan yang dikuasainya.

Sebanyak 13 perusahaan lain yang dijatuhi sanksi adalah: Libya Africa Investment Portfolio, Libyan African Investment Company, Libyan Arab Forein Bank, Economic and Social Development Fund Company, Gomhouria Bank, Al Wafa Bank, Agriculture Bank, National Commercial Bank, National Banking Corporation, Sahara Bank, Savings dan Real Estate Investment Bank dan First Gulf Libyan Bank.

Jumat lalu pemerintah AS menjatuhkan sanksi terhadap  sembilan pembantu Gaddafi dan beberapa anggota keluarganya.

Pada 25 Februari, pemerintah Obama memberikan sanksi pada Gaddafi dan empat anak laki-lakinya di tengah tindakan keras Gaddafi terhadap pemrotes pro demokrasi.

AS telah membekukan lebih dari 32 miliar dolar aset pemerintah Libya  dan beberapa pejabat mengatakan jumlah itu merupakan pembekuan aset terbesar dalam sejarah AS.
(S008/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011