Ambon (ANTARA News) - Pemain keturunan Indonesia-Belanda yang tergabung dalam De Jong Indonesia berhasil menggulung tim Maluku All Star 3-1 dalam laga persahabatan yang berlangsung di stadion Mandala Remaja Ambon, Selasa petang.
Tim De Jong Indonesia yang bermaterikan pemain profesional dan telah merumput di klub divisi I Belanda dan Eropa itu, tampil sangat mengejutkan ribuan warga yang memenuhi stadion olahraga terbesar di Kota Ambon itu, dengan mencetak gol pertama empat menit setelah wasit John Hendriks meniup peluit tanda kick off.
Gol yang dicetak striker David Magee (8) memanfaatkan bola mental dari tangan kiper Maluku All Star, Gazali Wael itu sontak mengagetkan ribuan warga yang memenuhi seluruh bagian stadion maupun para pemain Maluku yang 80 persen diperkuat pemain dari Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, Maluku Tengah itu.
Baik warga Ambon yang mendukung tim Belanda maupun Maluku All Star langsung memberikan tepuk tangan meriah dan berteriak sebagai ungkapan pujian terhadap para pemain dari negara Kincir Angin itu.
Para pemain keturunan Maluku yang rata-rata memiliki postur tubuh tinggi itu, hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk memperbesar kemenangan menjadi 2-0 setelah pemainnya Timmy Hattu (7) lolos dari perangkap offside dan menjaringkan bola ke gawang di menit ke-14.
Tim Belanda dibawah asuhan pelatih Johnny Taihuttu itu terlihat bermain dengan umpan-umpan panjang dari sisa kanan-kiri lapangan.
Para pemain Belanda yang umumnya telah bermain di sejumlah klub-klub besar Divisi I Belanda dan Eropa itu, juga masih memdapatkan beberapa peluang emas untuk lebih memperbesar kemenangannya, tetapi gagal karena tim Maluku All Star telah memperkuat barisan pertahanannya.
Ketinggalan dua gol, para pemain Maluku All Star yang tampil dengan kostum hijau-hijau, mulai meningkatkan pola permainan cepat dengan mengandalkan umpan-umpan pendek dari kaki-ke kaki.
Pola permainan cepat sempat membuat para pemain belanda yang menggunakan seragam orange dan celana putih kewalahan menghalau sejumlah serangan berbahaya yang terjadi di kotak pinalti, namun dari belasan peluang yang diperoleh anak-anak asuhan sutardjo sumitro itu tidak satu pun yang berhasil membuahkan gol, hingga pertandingan babak pertama berakhir.
Memasuki babak kedua, Belanda mulai mengganti sejumlah pemainnya termasuk striker David Magee, dan masih tetap menggunakan pola menyerang dengan umpan panjang dari sisi lapangan dan menusuk ke jantung pertahanan Maluku All Star.
Hasilnya di menit ke-64 Michel van Veen (9) yang bermain di klub Fortuna Sittard/KRG Gen berhasil mengelabui kiper Gazali Wael dan salah satu pemain belakang Maluku All Star dengan tendangan tidak terlalu keras dari luar kotak pinalti dan bersarang di jaring, sehingga memperbesar kemenangan mereka menjadi 3-0.
Tim Maluku All Star dengan kerja keras baru mampu menebus satu gol melalui tendangan keras Abdul Rachman Tehuhatuela di menit ke-74.
Posisi 3-1 bertahan hingga wasit John Hendriks meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir.
Usai bertanding, ribuan warga termasuk aparat kepolisian yang bertugas pun langsung menyerbu ke lapangan dan mengerumuni para pemain dan pelatih keturunan Maluku itu untuk bersalaman maupun berebutan foto bersama mereka, bahkan sebagian besar malah mengikuti mereka hingga ke ruang ganti.(*)
(T.KR-JA/M019)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011