Jakarta (ANTARA) - Kubu pendukung Said Aqil Siradj mengklaim telah mengantongi dukungan dari mayoritas Pengurus Cabang NU (PCNU), agar Saiq Aqil kembali memimpin PBNU pada periode berikutnya.
"Dari persentase 64,7 persen itu setara 389 cabang dan 21 pengurus wilayah yang sampai hari ini sudah menyampaikan aspirasi dan dukungannya," ujar anggota Forum Silaturahmi Pendukung Kiai Said Aqil Siradj, Akhmad Muqowam, saat menggelar konferensi pers di Hotel Cut Meutia, Jakarta, Rabu.
PBNU akan menggelar Muktamar ke-34 di Lampung pada Desember nanti untuk mencari siapa yang akan mengemban tampuk kepemimpinan selanjutnya. Selain Said Aqil, saudara Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang juga Khatib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf disebut-sebut bakal maju pada kontestasi tersebut.
Baca juga: NU Jatim jadwalkan bahas pengharaman uang kripto di Muktamar Lampung
Akhmad mengatakan bahwa PBNU masih membutuhkan Said Aqil untuk melanjutkan kepemimpinan menyongsong NU abad kedua. Bagi mereka, Said Aqil Siradj mampu membawa PBNU melewati segenap ujian dan tantangan.
Menurut dia, langkah, sikap, dan kebijakan-kebijakan NU di bawah kepemimpinan Said Aqil sudah dalam jalur terbaiknya.
"Kepemimpinan beliau di periode emas ke depan bagi kami sangat menentukan. Sebab di fase dan momentum inilah agenda-agenda strategis internal dan eksternal, nasional dan internasional, akan dituntaskan," kata Akhmad.
Terkait upaya penguatan manajemen dan data base organisasi, PBNU telah merintis dan mulai menerapkan sistem pendataan secara nasional anggota NU melalui SispendaNU. PBNU juga telah menerapkan prinsip transparansi kebendaharaan yang sehat, yang terbuka jika setiap saat dibutuhkan audit publik.
"Menghadapi era society 5.0, PBNU, dalam kepemimpinan Kiai Said, juga telah dan terus menyiapkan diri. Antara lain melalui penguatan Perguruan Tinggi," kata dia.
NU secara nasional mempunyai 274 Perguruan Tinggi di bawah naungan Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU). Tapi ini belum cukup. Sejak 2014, melalui Badan Hukum Perkumpulan NU, PBNU telah melahirkan 23 Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) dengan memfokuskan output di tiga isue terkini, yaitu sains, teknologi, dan teknik.
"Bersama Said Aqil Siroj, Nahdlatul Ulama sampai kapanpun akan tetap menjadi organisasi penyeimbang, baik dalam peran-peran kebangsaan, sosial, ekonomi, kemanusiaan, dan politik," kata dia.
Baca juga: PWNU Bali berharap terjadi regenerasi kepemimpinan dalam Muktamar NU
Baca juga: Gus Yahya katakan NU perlu melakukan pembaruan memasuki abad kedua
Baca juga: FKDT: Kredibilitas Gus Yahya teruji pimpin PBNU
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021