Ambon (ANTARA News) - Kedatangan pemain yang tergabung dalam Jong Indonesia atau pemain keturunan Maluku di Belanda diharapkan mampu membangkitkan persepakbolaan di provinsi dengan sebutan Seribu Pulau itu.
"Saya telah berpesan kepada wasit dan pemain saat pertandingan mau dimulai. Kegiatan ini adalah momen kebangkitan sepak bola Maluku," kata Wakil Gubernur Maluku Said Assagaff usai membuka pertandingan Jong Indonesia melawan Maluku All Star di Stadion Remaja Karang Panjang, Maluku, Selasa.
Menurut dia, masyarakat Maluku mempunyai potensi menjadi pemain sepak bola handal, namun selama ini mereka hanya bermain di klub-klub luar Maluku pada beberapa kompetisi termasuk yang bermain di kompetisi Eropa terutama Belanda.
Dengan pontensi yang ada serta adanya dukungan penuh dari pemilik dana, dalam hal ini pengusaha, pihaknya optimistis jika Maluku mampu membentuk tim yang berlaga di kompetisi profesional di Indonesia.
Selama ini, kata dia, atlet-atlet Maluku terutama Ambon secara tim baru berprestasi di tingkat junior maupun kompetisi Divisi III. Pada tahapan selanjutnya tim tidak bisa maksimal karena berbagai kendala di antaranya adalah masalah finansial.
"Saat ini sudah banyak perusahaan yang mau mendukung tindak lanjut pembinaan sepak bola di Maluku. Jadi sudah tidak ada masalah lagi," katanya menambahkan.
Sebagai pemangku kepentingan, kata dia, pihaknya juga akan mendukungan penuh pembinaan dan pembentukan tim sepak bola pofesional, salah satunya dengan membangun stadion yang sesuai standar.
"Kami juga tidak diam. Rencananya pemerintah akan membangun stadion di wilayah Tulehu. Tulehu adalah kampung sepak bola di sini. Yang jelas pembangunanannya tetap menggandeng swasta," katanya.
Sementara itu salah satu pengusaha yang memperhatikan pembinaan dan pengembangan sepak bola di Maluku, Sihar Sitorus berpendapat, pembinaan berjenjang mulai usia muda merupakan langkah tepat untuk membentuk tim profesional.
"Potensi di Maluku sudah ada, tinggal bagaimana kita untuk mengarahkan. Seperti yang dilakukan saat ini yaitu mendatangkan pemain keturunan Ambon di Belanda. Ini adalah ide cemerlang untuk membangkitkan semangat," kata pemilik perusahaan Grup Nusaina itu.
Pernyataan tegas terkait dengan dukungan penuh pada pengembangan sepak bola di Maluku disampaikan Direktur Nusaina, Sutardjo Sumitro. Ia mengatakan akan memfasilitasi semua yang dibutuhkan dalam pembinaan sepak bola.
"Pemecahan rekor MURI menggiring bola kami harapkan juga menjadi pendongkrak kebangkitan sepak bola Maluku. Yang jelas kami akan memfasilitasi," katanya saat dikonfirmasi.
Pemecahan rekor MURI menggiring bola yang dilakukan oleh 5.029 warga masyarakat Ambon dan aparat TNI/Polri merupakan rekor baru dari catatan sebelumnya yaitu 3.970 yang dicetak oleh masyarakat Balikpapan.
Sementara itu pertandingan persahabatan antara Jong Indonesia melawan Maluku All Star dimenangkan oleh Jong Indonesia dengan skor 3-1. Gol pemain keturunan tercipta lewat D. Magee (3), T. Hattu (13) dan M. Van Ven (64) dan gol balasan tuan rumah lewat kaki A. Rahman Tehuhatuela.(*)
(T.B016/F005)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011