terus berupaya untuk menghubungi Jakarta
Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Aceh Dr Hanif menyatakan bahwa Aceh sudah mulai kehabisan stok vaksin, dan saat ini masih menunggu pengiriman vaksin dari Jakarta.

"Kita ada kendala sedikit saat ini, stok vaksin kita habis, jadi kita harus menunggu masuknya vaksin dari Jakarta," kata Dr Hanif, di Banda Aceh, Rabu.

Terkait kekurangan vaksin ini, kata Hanif, Pemerintah Aceh terus berupaya untuk berkomunikasi dengan pemerintah pusat agar secepatnya ada pengiriman vaksin untuk Aceh sehingga prosesnya dapat kembali dilaksanakan.

"Kami terus berupaya untuk menghubungi Jakarta. Mudah-mudahan secepatnya kita bisa di drop vaksin untuk Aceh," ujarnya.

Hanif mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima sudah hampir seluruh kabupaten/kota di Aceh kehabisan stok vaksin, dan hanya tersisa beberapa saja. Karena itu diharapkan dalam waktu dekat dapat dikirimkan.

"Kita dijatahkan, biasanya kita seminggu terima sekitar 100 ribu atau 50 ribu, tergantung stok di Jakarta, dikasih tergantung stok di sana," kata Hanif.

Baca juga: Hadiah kerbau untuk 2 desa di Simeulue karena vaksinasi 100 persen
Baca juga: Kapolri minta TNI-Polri bersinergi percepat vaksinasi di Aceh

Hanif menyampaikan, untuk capaian vaksinasi Aceh saat ini masih rendah yakni baru mencapai 31 persen. Maka dari itu ke depan pemerintah bersama masyarakat terus berupaya meningkatkan vaksinasi.

Hanif melihat, penyebab rendahnya vaksinasi di Aceh ini akibat lemahnya sosialisasi atau memberikan penjelasan ke masyarakat. Karenanya jangan disalahkan masyarakat, melainkan upaya yang harus dimaksimalkan lagi.

"Ini juga tergantung dengan suplai vaksin dari Jakarta, kalau suplai vaksinnya sedikit, kita tidak bisa apa-apa," demikian Hanif.

Baca juga: Kapolri berharap Aceh bisa kejar target vaksinasi

Baca juga: Panglima TNI: Protokol kesehatan kunci dalam fase relaksasi

Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri gelar pertemuan percepat vaksinasi di Aceh

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021