Taipei (ANTARA) - Taiwan menjadi "prioritas dalam agenda" di Uni Eropa (EU), kata delegasi resmi pertama parlemen EU yang tiba di wilayah tersebut pada Rabu di tengah meningkatnya ketegangan antara Taipei dan Beijing.
Taiwan, yang diakui oleh China sebagai wilayahnya sendiri dan tidak mengesampingkan perebutan secara paksa, tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan negara-negara Eropa terkecuali Vatican City. Namun, Taipei ingin mempererat hubungan dengan anggota Uni Eropa.
"Kunjungan kami menunjukkan bagaimana Taiwan kini sangat penting dalam agenda di Brussels dan di setiap negara anggota," kata Raphael Glucksmann, anggota Parlemen Eropa asal Prancis, kepada Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang pada pertemuan tersebut.
"Kami di Eropa juga dihadapkan pada campur tangan dari rezim otoriter dan kami di sini untuk belajar dari Anda", lanjut Glucksmann selaku pemimpin delegasi.
Ia mengibaratkan Taiwan sebagai "sebuah laboratorium dan pusat perjuangan melawan campur tangan asing dan menjaga demokrasi."
Dalam sebuah pernyataan kementerian luar negeri Taiwan menunjuk pada "kepentingan luar biasa" dari delegasi resmi pertama Parlemen Eropa. Kunjungan anggota parlemen asing sebelumnya menuai amarah China.
Menurut kementerian delegasi akan membahas ancaman seperti serangan disinformasi dan siber.
Lewat pernyataan, kantor pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan bahwa pemerintah akan berbagi pengalamannya dalam menangani tantangan seperti "campur tangan asing."
Tsai, yang akan menemui delegasi pada Kamis, memperingatkan upaya China yang semakin gencar untuk mendapatkan pengaruh di Taiwan, meminta badan keamanan untuk melawan upaya campur tangan asing.
Kunjungan parlemen Uni Eropa berlangsung setelah menteri luar negeri Taiwan Joseph Wu melakukan lawatan langka ke Eropa bulan lalu yang membuat Beijing murka, yang memperingatkan negara-negara tuan rumah agar tidak merusak hubungan dengan China.
Sumber: Reuters
Baca juga: Taiwan sambut delegasi resmi pertama Parlemen Eropa
Baca juga: Biden: AS berkomitmen bela Taiwan
Baca juga: Beijing berdalih latihan militer untuk stabilitas Selat Taiwan
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021