Jakarta (ANTARA) - Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso SpA(K) mengatakan pihaknya mendukung inisiatif yang dilakukan sejumlah pihak dalam meningkatkan tumbuh kembang dan kesehatan anak sejak lahir.
“Inisiasi yang dilakukan masyarakat perlu mendapatkan apresiasi. Apalagi dapat membantu memantau tumbuh kembang dan kesehatan anak. Tidak hanya pada saat pandemi COVID-19 saja, tetapi juga pada keadaan normal,” ujar Piprim dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Dia menambahkan bantuan teknologi juga memberi peluang besar dalam mempercepat dan memperluas akses layanan kesehatan anak bagi masyarakat. Pihaknya bekerjasama dengan aplikasi kesehatan PrimaKu untuk terus meningkatkan kualitas kesehatan anak sejak lahir di seluruh Indonesia.
Baca juga: IDAI: Imunisasi COVID-19 bagi anak dengan kanker perlu konsultasi
“Kami berharap aplikasi yang ditunjang dengan berbagai fitur ini akan memudahkan orangtua untuk mendapatkan informasi, memonitor perkembangan anak serta membuka akses terhadap tenaga medis dokter dengan mudah. Aplikasi PrimaKu dapat menjadi solusi utama dalam mengatasi keterbatasan informasi dan akses layanan kesehatan bagi orangtua di Indonesia,” kata dia.
Pencetus ide lahirnya aplikasi PrimaKu, Prof Dr dr Aman Bhakti Pulungan SpA (K) FAAP FRCPI (Hon) menambahkan berkembangnya teknologi kesehatan yang memantau kondisi anak menjadi salah satu hasil dari inovasi dan solusi pengasuhan saat ini.
“Kehadiran berbagai macam platform healthtech parentry harus semakin memudahkan orang tua untuk memantau tumbuh kembang anak dan kesehatan anak sesuai usianya,” kata Aman.
Aplikasi itu menjadi solusi bagi setiap orangtua agar dapat memantau perkembangan anak dengan lebih mudah. Orang tua juga dapat berkonsultasi langsung dengan spesialis anak di aplikasi itu mengenai anaknya sejak lahir.
“Aplikasi PrimaKu ditujukan untuk memberikan kesempatan yang sama kepada setiap orangtua di seluruh Indonesia agar dapat memantau tumbuh kembang dan kesehatan anak secara berkala. Kita berharap PrimaKu juga dapat menjadi bagian dari upaya pemerintah bersama pemangku kepentingan lainnya dalam melahirkan generasi yang sehat, kuat, hebat, dan unggul di dunia” jelas Aman.
Baca juga: Rekomendasi IDAI soal vaksinasi COVID-19 untuk anak
Data Profil Kesehatan Ibu dan Anak pada tahun 2020 mencatat tingkat prevalensi stunting pada anak balita Indonesia di tahun 2019 sebesar 27,67 persen. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 pemerintah Indonesia menargetkan prevalensi stunting anak balita tahun 2024 sebesar 14,00 persen. Data yang sama mencatat persentase anak umur 12-23 bulan yang menerima imunisasi dasar lengkap pada tahun 2020 baru mencapai 57,17 persen.
Hal itu perlu menjadi perhatian karena menjadi implikasi negatif di saat Indonesia telah menerapkan 1.000 hari pertama kehidupan sejak 2010 setelah Gerakan Scalling-up Nutrition di tingkat global. Oleh karena itu perlu upaya sistematis yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan khususnya pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk memberikan perhatian khusus kepada ibu hamil sampai anak usia 2 tahun, terutama kebutuhan pangan, kesehatan, dan gizinya.
Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO) PT Cipta Medika Informasi, Muhammad Aditriya Indraputra, mengatakan PrimaKu merupakan pionir dan menjadi satu satunya aplikasi berbasis healthtech parentry di Indonesia. Melalui aplikasi itu orangtua dapat mengisi data medis anaknya dan juga rekomendasi dari dokter spesialis anak mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak sejak lahir.
Aditriya mencontohkan, dengan memasukkan data tentang badan, berat badan, dan lingkar kepala, orangtua dapat mengetahui apakah tinggi, berat dan lingkar kepalanya normal atau tidak sesuai usia dan jenis kelaminnya. Data rekam medis tersebut akan terangkum menjadi satu grafik yang sangat mudah dipahami.
Untuk memperkaya referensi dan pemahaman tentang tumbuh kembang dan kesehatan anak, PrimaKu juga menghadirkan jadwal imunisasi, artikel kesehatan anak, konsultasi dengan dokter anak secara online, hingga berdiskusi dengan komunitas yang bergabung. PrimaKu sekaligus dapat menjadi alternatif pengganti buku Kesehatan Ibu Anak (KIA) bagi ibu-ibu yang baru melahirkan. ***3***
Baca juga: IDAI ajak orang tua tak ragu vaksinasi COVID-19 untuk anak
Baca juga: IDAI: Pemberian imunisasi di masa pandemi harus tetap dilakukan
Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021