Washington (ANTARA News)- Komisi Reguler Nuklir (NRC) Amerika Serikat Senin mengirim delapan pakar nuklir dan manajer ke Jepang untuk membantu mengatasi pembangkit-pembangkit listrik tenaga nuklirnya yang rusak.
Badan AS itu, yang telah mengirim dua pakar nuklir ke Jepang, Sabtu menanggapi permintaan Tokyo bagi bantuan teknis di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang rusak parah akibat gempa kuat dan tsunami.
"Tim itu termasuk para pakar reaktor, staf-staf profesional urusan internasional, dan seorang manajer dari salah satu empat wilayah operasi NRC," kata badan itu dalam satu pernyataan dikutip AFP.
Anggota-anggota pertama dari tim itu meninggalkan AS Senin malam dan menurut rencana akan tiba di Tokyo Rabu.
Tim itu diinstruksikan menilai usaha-usaha untuk menutup reaktor-reaktor Jepang: pengertian yang lebih baik tentang kemungkinan dampak terhadap penduduk dan lingkungan tentang tersebarnya radioaktif; dan memberikan anjuran teknis dan dukungan.
Senin siang, pemerntah Jepang secara resmi meminta bantuan AS sementara pihaknya terus berusaha mengatasi masalah-masalah pendingin fasilitas itu.
Personil NRC yang dikirim Sabtu adalah dua pakar air panas, sebagai bagian dari satu tim Badan AS Pembangunan Internasional (USAID). Mereka berada di Tokyo memberikan bantuan teknis.
Badan itu memantau kejadian-kejadian pada reaktor Jepang dari kantor pusatnya d Maryland 24 jam sehari.
Sebelumnya, badan pengawas nuklir PBB yang berpusat di Jenewa mengatakan Jepang meminta satu tim pakarnya untuk membantu.
"Hari ini, pemerintah Jepang meminta badan itu mengirim tim-tim pakarnya. Kami sedang membicarakan dengan Jepang mengenai rincian-rincian," kata ketua Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Yukiya Amano.
Segera setelah gempa dahsyat melanda Jepang, Jumat yang menghantama PLTN Fukushima yang trrletak 250km timur laut Tokyo, IAEA membuat satu usul resmi bantuan kepada pemerintah Jepang.
(SYS/H-RN/B002)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011