Mudah-mudahan bisa mendapat pola, kenapa orang bisa terkena TBC

Semarang (ANTARA) - Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang akan mengembangkan aplikasi pendeteksi penyakit Tubercolusis (TBC) berbasis kecerdasan buatan.

Direktur Center of Excellence Udinus Semarang Zainal Hasibuan di Semarang, Rabu, mengatakan, pengembangan kecerdasan buatan tersebut merupakan bagian dari pemanfaatan komputet super hibah dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dalam program Kedaibreka.

"Kami akan coba tangkap data dan diolah. Mudah-mudahan bisa mendapat pola, kenapa orang bisa terkena TBC," katanya.

Aplikasi tersebut, lanjut dia, diharapkan bisa memrediksi terjadinya penularan TBC.

Selain bidang kesehatan, kata dia, server komputer super dengan nilai total hibah hingga Rp8 miliar tersebut juga akan digunakan untuk mengembangkan aplikasi E-UMKM dan E-Cultural Heritage di tahun pertamanya nanti.

Baca juga: Udinus Semarang peroleh hibah penelitian Rp8 miliar dari Kemendikbud

Baca juga: Enam mahasiswa di Jateng ciptakan aplikasi pembeda jenis batik

"E-UMKM untuk sementara wilayah Jawa Tengah dahulu. Diharapkan bisa menjamin rantai penawaran," katanya.

Adapun E-Cultural Heritage, lanjut dia, diharapkan tidak hanya mendukung pelestarian budaya saja, namun juga pariwisata.

Melalui hibah komputer super berkekuatan besar ini, lanjut dia, diharapkan berbagai simpul dapat terhubung dengan memanfaatkan teknologi ini.

Udinus Semarang memperoleh hibah server komputer super senilai Rp8 miliar dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui program Kedaireka.

Udinus merupakan satu-satunya perguruan tinggi di Jawa Tengah yang dilengkapi dengan server komputer super DGX A100 NVIDIA tersebut.

Baca juga: IPB gandeng Udinus bangun robot pemanen melon

Baca juga: Empat mahasiswa Udinus ciptakan alat pintar deteksi diabetes

Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021