Jakarta (ANTARA) - Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (BPD-PHRI) Papua memastikan penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 di penginapan yang akan digunakan para kontingen Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua.
Ketua Umum BPD PHRI Papua Syahrir Hasan, dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu, menegaskan pihaknya terus mengawasi secara ketat penerapan prokes di lingkungan tempat penginapan atau hotel para atlet Peparnas XVI dan tim ofisial.
"Kami terus menggaungkan pentingnya menjaga prokes. Untuk itu, kami bersinergi dengan Dinas Kesehatan Kota maupun Provinsi Papua," katanya.
"Setiap hotel kami imbau untuk selalu mengedepankan prokes melalui penyediaan sarana-prasarana yang memadai melalui penyediaan tempat cuci tangan, alat pengukur suhu, dan hand sanitizer di setiap pintu masuk hotel," kata Syahrir.
Ketika berada di dalam hotel pun, lanjut dia, kembali diingatkan untuk taat penggunaan masker, termasuk kepada para karyawan hotel.
"Di tempat makan, kami juga selalu menyediakan hand sanitizer dan sarung tangan. Setiap meja dan sarana publik rutin dibersihkan dengan menggunakan disinfektan. Tak lupa, kami pun memberlakukan pembatasan kapasitas menyesuaikan dengan aturan yang berlaku saat ini," jelasnya.
Ia menyadari bahwa kesuksesan kedua ajang besar nasional, yakni PON XX yang sudah usai, disusul Peparnas XVI akan membawa dampak perubahan besar terhadap Bumi Cenderawasih.
Baca juga: Papua pastikan siap jadi tuan rumah Peparnas XVI
Oleh karena itu, penting bagi seluruh pemangku kepentingan untuk ikut andil dalam menyukseskannya.
Sebelumnya, pada konferensi pers pembukaan Media Center Kominfo Peparnas Papua, Wakil Wali Kota Jayapura Rustan Saru mengatakan Kota Jayapura berhasil menurunkan level PPKM-nya dari yang sebelumnya berada di level 4 menjadi di level 2.
Keberhasilan tersebut diraih berkat kerja bersama semua tim, baik dari TNI-Polri, kesehatan, masyarakat, tokoh agama, dan satgas COVID-19.
Berdasarkan hasil rapat evaluasi COVID-19 yang digelar pada Selasa, 2 November 2021, pihaknya akan mempertahankan ketentuan pembatasan aktivitas selama November 2021 yang mana telah disepakati untuk semua aktivitas hanya diijinkan sampai pukul 22.00 WIT.
Ketentuan tersebut, lanjut Rustan, juga akan diterapkan selama perhelatan Papernas XVI Papua yang bertujuan agar jangan ada lagi klaster baru selama perhelatan Peparnas XVI Papua.
Sementara itu, berdasarkan pantauan InfoPublik sejak Senin (1/11) hingga Rabu, Bandara Sentani Jayapura sebagai salah satu pintu gerbang masuk ke Papua secara ketat juga telah menerapkan protokol kesehatan, dan screning kedatangan dan keberangkatan para penumpang pesawat melalui penggunaan aplikasi PeduliLindungi.
Baca juga: Bandara Sentani Jayapura siap sambut ajang Peparnas XVI 2021 Papua
Peparnas Papua diikuti oleh atlet-atlet penyandang disabilitas dari 34 provinsi yang akan berupaya mencetak sejarah sebagai yang terbaik.
Mereka akan berlomba untuk menyumbangkan keping medali bagi kontingen masing-masing pada Peparnas ke-16 tersebut.
Para atlet akan berlaga pada 12 cabang olahraga, terdiri atas angkat berat, atletik, boccia, bulu tangkis, catur, judo, menembak, panahan, renang, sepak bola cerebral palsy (CP), tenis lapangan kursi roda, dan tenis meja.
Baca juga: Mahfud: Pemerintah siap selenggarakan PON XX dan Peparnas XVI di Papua
Baca juga: Peparnas terapkan kelas elite dan nasional untuk pemerataan prestasi
Baca juga: Api Peparnas XVI Papua menginap di kantor wali kota Jayapura
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021